Home >> >>
Struktur Partai Harus Berkaca Pada Hasil Pemilihan Legislatif
Kamis , 10 Apr 2014, 04:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang juga bakal capres dari PDIP (kiri) bersama istrinya Iriana mencoblos di TPS 27 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah Heru Sudjatmoko meminta seluruh struktur partai ini harus berkaca pada hasil perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2014.

"Struktur partai harus berkaca pada perolehan suara dalam pemilu legislatif, jika hasilnya tidak sesuai harapan, maka itu berarti kerja internal belum optimal," katanya di Semarang, Rabu.

Menurut dia, PDIP sebelumnya menargetkan perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 sebanyak 20 persen, namun berdasarkan hasil penghitungan cepat perolehan suara yang dilakukan sejumlah lembaga, jumlah suara PDIP hanya 18-19 persen, sehingga harus berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung calon presiden.

Ia menjelaskan perolehan suara PDIP pada Pemilu Legislatif 2014 merupakan peringatan bagi seluruh kader untuk bekerja lebih keras lagi.

"Pemilu legislatif hanya target antara menuju pertarungan sesungguhnya pada pemilihan presiden mendatang," ujarnya.

Target itu, kata dia, angka yang sifatnya motivasi, dan kalau tercapai akan spektakuler, tapi realitasnya pada saat pencoblosan, sudah siap untuk itu.

Ia mengungkapkan penyebab target perolehan suara PDIP tidak tercapai antara lain internal partai kurang bekerja keras dan pertarungan keras di lapangan.

Kendati demikian, Heru mengatakan optimistis PDIP Jateng masih dapat menjadi penyumbang terbanyak anggota DPR RI.

"Pada pemilu tahun ini, PDIP Jateng akan mengirimkan 20 kadernya di DPR RI, sedangkan anggota di DPRD Jateng akan meningkat dari 23 orang menjadi 25 orang," katanya

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar