Home >> >>
Bawaslu Anggap Pemilu 2014 Masih Marak Politik Uang
Kamis , 10 Apr 2014, 09:15 WIB
Septianjar Muharam
Petugas Bawaslu Jabar memperlihatkan bunga dan stiker sebagai bentuk sosialisasi pemilu bersih di Jalan Surapati, Bandung, Kamis(27/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan, maraknya praktik politik uang pada hari pemungutan suara Rabu (9/4). Bawaslu bahkan menangkap tangan oknum yang sedang membagikan uang sebesar Rp 4,8 juta pada malam sebelum pemungutan suara dimulai. 

"Kami temukan juga orang sedang membagi-bagikan uang sebesar Rp 4,8 juta. Saat ini, sedang kami proses di Pengawas Pemilu Nias Utara," kata komisioner Bawaslu Nasrullah, di Jakarta, Kamis (10/4). 

Menurut Nasrullah, pembagian uang jelang pemungutan suara banyak sekali terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Bawaslu masih merekapitulasi laporan dari pengawas-pengawas di daerah.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad yang melakukan supervisi di Makassar, Sulawesi Selatan berdasarkan laporan dan PPL dan Panwascam, juga menemukan praktik politik uang.

Modusnya, yaitu membagikan sembako kepada masyarakat berupa beras, minyak goreng, terigu, gula pasir. Hal tersebut terjadi pada Ahad (6/4) dan Selasa (8/4) di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar