Gedung Rektorat Kampus Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Keberhasilan pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (pileg) serempak dengan pemilihan gubernur (pilgub) di Lampung, dapat menjadi pilihan bagi negara ini untuk menggelar pilkada serempak se-Indonesia. Selain meminimalisasi biaya dan adminstrasi juga menghemat tenaga pelaksana.
Menurut Dr Hartoyo, akademisi FISIP Universitas Lampung, pelaksanaan pileg bareng pilkada memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun, ungkap dia, pileg dan pilgub di Lampung pada saat ini, menjadi entri poin penting bagi negara ini untuk menyelenggarakan pilkada serempak ke depan.
"Pemilu bareng ini ada positif dan negatifnya. Tapi, banyak positifnya. Pileg bareng pilgub di Lampung sebagai entri poin penting bagi Indonesia melaksanakan pilkada serempak se-Indonesia," kata Hartoyo kepada Republika di Bandar Lampung, Kamis (10/4).
Menurut dia, pelaksanaan pemilu serempak di Lampung memiliki nilai positif dari segi waktu, biaya, administrasi, dan tenaga pelaksana. Hal ini akan menjadi penting dalam pelaksanaan pilkada yang sebelumnya sangat terkesan boros biaya. "Ini sangat efisien dan efektif sekali," ujarnya.
Ia menyoroti pileg dan pilgub Lampung bersamaan, setidaknya membuat masyarakat pemilih terpecah konsentrasinya saat memasuki bilik suara. Di satu sisi, pemilih harus mencari caleg dan partai politik, kemudian harus menentukan pilihan calon kepala daerahnya.
"Beban psikologis masyarakat pemilih makin berat karena pilihan bervariasi. Beda dengan kalau pilih person seperti calon gubernur. Akhirnya, kualitas pilihan pileg agak berkurang," katanya.
Sedangkan Habibullah Jimad, dosen dan peneliti di Lembaga Peneliti Unila, mengatakan pelaksanaan pileg-pilkada serempak dapat meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). "Kalau hanya pileg, saya pikir masyarakat responnya kurang. Tapi, kalau ada calon kepala daerah, umumnya ramai yang datang," ungkapnya.
Menurut dia, pelaksaan pileg-pilgub di Lampung berjalan lancar, ke depan perlu dikaji ulang lagi dari sisi manajemen pelaksanaan pemilu serempak mulai dari persiapan, pelaksaan hingga penghitungan. "Pemilu serempak di Lampung jadi test case di Indonesia, maka perlu dikaji lagi manajemennya agar ke depan lebih sukses," ujarnya.
Ia mengatakan pemilu atau pilkada serempak dapat mendongkrak partisipasi pemilih, karena variasi pilihan lebih beragam. Dampak positifnya, ujar dia, angka golongan putih akan menurun. "Pengamatan kami, masyarakat antusias ke TPS karena ada yang mau dicoblos," kata pelaksana Pusat Studi Kebijakan Publik Unila.