REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, hasil hitung cepat Pemilu 9 April yang menggambarkan tidak ada satupun partai yang dominan dan bisa mengusung calon presiden sendiri, akan meruntuhkan kepercayaan kepada lembaga survei yang tidak kredibel.
Marzuki dalam pernyataan pers di Jakarta, Rabu, menegaskan lembaga-lembaga survei yang hanya mementingkan kepentingan para pemesan survei tidak akan lagi dianggap oleh publik.
"Sebelum ini banyak lembaga survei memprediksi bahwa satu partai akan mendominasi?pemilu legislatif jika partai itu mau mendorongnya jadi capres, tapi nyatanya perolehan suara partai tersebut tidak naik secara signifikan," katanya.
Hal ini, kata Ketua DPR RI ini, bisa dilihat dari hasil hitung cepat (quick count) yang biasanya tidak akan berbeda jauh dari hasil rekapitulasi suara oleh KPU nanti.
Prediksi lembaga-lemaga survei yang tidak kredibel itu, menurut Marzuki, juga menyimpulkan bahwa partai-partai kecil akan hilang. Tetapi nyatanya partai-partai kecil berhasil menaikkan suara.
"Mereka bilang partai-partai kecil akan hilang, tapi penyebaran suara partai terbukti bisa dibilang merata," katanya.
Marzuki menegaskan masih ada lembaga survei yang kredibel yang masih bisa dipercaya. Dia mencontohkan salah lembaga survei yang bisa dipercaya, yaitu lembaga survei yang dipimpin Saiful Mudjani yang tetap bisa menjaga kredilitas dengan hasil survei yang independen.
Meskipun Partai Demokrat menggunakan jasanya, kata dia, tapi tidak pernah ada rekayasa untuk menaik-naikkan hasil survei Partai Demokrat. "Kami menggunakan lembaga yang dipimpin Saiful dan meski pahit buat kami tapi hasilnya riil. Saya tidak melihat itu pada lembaga survei lainnya," katanya.
Marzuki menyayangkan lembaga survei yang tidak kredibel menggunakan keilmuan mereka untuk kepentingan komersial semata.
"Rakyat sudah cerdas dan terbukti tidak terpengaruh oleh survei-survei yang tidak kredibel. Rakyat menghukum mereka dan survei mereka. Termasuk dalam pilpres nanti, jika mereka terlalu kelihatan mengangkat klien mereka, rakyat akan menghukum capres yang digadang-gadang lembaga survei itu juga," katanya.
Sementara itu Ketua DPP PPP Arwani Thomafi?mengatakan hal senada. Sebelumnya, menurut Arwani, lembaga-lembaga survei entah karena alasan apa dan basis penelitian dari mana memprediksi bahwa partai berbasis agama akan ditinggalkan.
Namun ternyata, menurut Arwani,?semua suara partai berbasil Islam kecuali PKS menguat.