Home >> >>
PBNU Ingatkan Caleg Terpilih Pemilu 2014
Kamis , 10 Apr 2014, 10:06 WIB
NU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingatkan para calon anggota legislatif (caleg) terpilih hasil pemilihan umum (pemilu) legislatif 2014 untuk memenuhi harapan dan tantangan yang diberikan oleh publik. Para caleg terpilih itu harus bisa membuktikan nilai-nilai dasar kebangsaan yang selama ini menjadi sorotan utama publik.

Ketua PBNU KH Maksum Machfoedz, menyatakan terdapat lima nilai dasar kebangsaan yang selama ini menjadi sorotan dan kritik utama publik terhadap anggota-angota legislatif karena sering dilanggar, yaitu: Kejujuran, Amanah, Keadilan, Kerakyatan dan Konsistensi mengawal nasionalisme. Para caleg terpilih harus memiliki kepribadian lima nilai dasar itu, begitu pula lembaga legislatif umumnya,

"PBNU hendak menyampaikan pesan kepada para caleg terpilih. Perihal pesimisme dan apatisme publik yang diungkapkan sebagian besar masyarakat Indonesia, itu merupakan suatu keniscayaan atau realitas yang harus dipandang sebagai tantangan dan dihadapi dengan optimisme oleh para caleg terpilih," tutur Maksum saat dihbungi Republika, Rabu (9/4).

Pasalnya, ujar maksum, sebagian besar masyarakat pesimis terhadap kemampuan prosesi demokrasi untuk menghasilkan anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPR Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang berkualitas. Publik sudah merindukan wajah-wajah baru yang mampu memenuhi harapan mereka. 

Namun faktanya,  90 persen anggota DPR RI incumbent kembali mecalonkan diri dengan segala 'kehebatannya'. Padahal, selama ini, kinerja DPR RI sungguh sangat memprihatinkan dan tidak bisa diharapkan. Kritik publik terhadap anggota legislatif tidak pernah lepas dari kelima butir itu, yakni: korupsi, maling, bolos sidang, abai terhadap amanat publik, lupa urusan rakyat, dan berbagai dekadensi moral dalam kelembagaan legislatif.

"PBNU senantiasa melontarkan peringatan itu karena lima butir nilai dasar kebangsaan merupakan esensi dasar yang harus dipenuhi untuk mewujudkan bangsa yg hebat dan terhormat, "Baldatun thoyyibatun wa Rabbun Ghafuur",' jelas Maksum.

PBNU juga gigih menempatkan lima butir nilai-nilai itu, tutur Maksum, sebagai "mabadi' khaira ummah" atau landasan bagi terbantuknya ummat yang terhormat. Nilai-nilai dasar itu bersumber dari: Shidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), A'dalah (berkeadilan), Ta'awun (mengutamakan kerjasama kerakyatan) dan Istiqamah (konsisten mengakkan nilai-nilai luhur kebangsaan).

"Dalam setiap langkah sebagai anggota legislatif, nilai-nilai itulah yang selalu mengukur kinerja DPR dan wakil rakyat pada level apapun, insya Allah. PBNU mengingatkan tanpa mengindahkan nilai "mabadi' khaira ummah" itu, maka perlu dipertanyakan iktikad kebangsaan para caleg terpilih itu setelah berada di dalam parlemen," ungkap Maksum. 

 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Ibrahim Hamdani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar