Home >> >>
PDIP Sementara Unggul di 15 Kota di Luar Negeri
Kamis , 10 Apr 2014, 12:56 WIB
Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemungutan Luar Negeri Wahid Supriyanto mengatakan berdasarkan hasil penghitungan suara sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan unggul di 15 PPLN, sedangkan Partai Keadilan Sejahtera di dua negara.

"Untuk sementara, laporan yang masuk baru 17 PPLN. PDI Perjuangan sementara ini unggul di 15 PPLN, sedangkan dua PPLN lain dimenangi PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Kami terus melakukan update data," kata Wahid, Kamis (10/4).

Penghitungan sementara oleh PPLN tersebut dilakukan terhadap perolehan suara dari warga Negara Indonesia pemilih yang hadir di tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) selama periode pemungutan awal atau "early voting".

Ke-15 PPLN yang dimenangi oleh PDI Perjuangan adalah Sofia (Bulgaria), Vanemo (Papua Nugini), Taskhent (Uzbekistan), Suva (Fiji), Port Moresby (Papua Nugini), Hanoi (Vietnam), Darwin (Australia), Canberra (Australia), Ho Chi Minh (Vietnam), Colombo (Kolumbia), Shangai (Tiongkok), Manila (Filipina), dan Baghdad (Irak). Sementara itu, dua PPLN yang dimenangi oleh suara PKS adalah Songkhla (Thailand) dan Istanbul (Turki).

Sebelumnya, PDI Perjuangan juga unggul sementara di PPLN Jeddah dan Dubai di Arab Saudi. Di Jeddah, PDI Perjuangan meraup 2.190 suara dan 337 suara WNI di Dubai.

Untuk perolehan suara WNI pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui dropbox dan surat pos masih ditunggu hingga 15 April sebelum diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada 17 April. Perolehan suara dari perwakilan luar negeri tersebut diberikan kepada calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar