Massa pendukung Partai Aceh (PA) berkonvoi menuju kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara di Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (19/1).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-Partai Nasional Aceh (PNA) mengungguli Partai Aceh (PA) di sebagian besar TPS Desa Ceurih Kec. Ulee Kareng Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). PNA unggul atas PA untuk suara Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Dari hasil perhitungan suara di delapan jumlah TPS, PNA memenangkan perolehan suara di enam TPS dengan angka yang cukup signifikan. PNA mendulang suara sebanyak 117 suara, sedangkan PA memperoleh 59 suara. ''Sebagai partai baru kami tidak muluk-muluk untuk menargetkan menang, tapi kami optimis akan mendapatkan hasil yang signifikan, khususnya di Kota Banda Aceh,'' ujar juru bicara (jubir) Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PNA, Munawar Liza di Banda Aceh, NAD, Kamis (10/9).
Diungkapkan Munawar, dari delapan TPS, PA hanya menang di TPS 4 dengan perolehan 17 suara, sementara PNA 14 suara. Sedangkan TPS lainnya, PNA menang mutlak dari PA. ''PNA menargetkan minimal satu fraksi di DPRA,'' tegas mantan Wali Kota Sabang 2007-2012.
PNA bersaing cukup ketat dengan Partai NasDem di kawasan Blower, Banda Aceh. PNA menang di TPS 7 , 8 dan 9 untuk DPRA. Adapun caleg yang mereka usung mendapatkan suara mayoritas dari NasDem T. Irwan Djohan nomor urut 13 dan dari PNA atas nama Darwati A Gani.
Perhitungan suara untuk DPRA sudah selesai dilakukan. Meski belum direkap namun perolehan kedua partai tersebut lebih dominan. ''Kami bersahabat dengan semua parpol nasional, khususnya dengan Partai NasDem. PNA dan Partai NasDem memiliki kesamaan misi dan misi sebagai partai perubahan,'' jelas Munawar.
NasDem adalah partai nasional yang didirikan oleh Surya Paloh. Sementara PNA adalah partai yang dibentuk oleh mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersama mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka lainnya. Dua caleg tersebut Irwan Djohan pernah mencalonkan diri sebagai Walikota Banda Aceh pada Pilkada lalu sementara Darwati adalah istri Irwandi Yusuf.