REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) diperkirakan gagal mencapai target suara partai 27,02 persen dalam pileg 2014. Dalam sejumlah hitung cepat (quick count), PDIP diprediksi hanya akan mencapai elektabilitas di kisaran 19 persen.
Padahal sebelumnya sejumlah elite dan kader PDIP yakin pencapresan Joko Widodo (Jokowi) sebelum pileg bakal menaikan elektabilitas partai hingga mencapai 25 persen lebih.
Peran Jokowi yang tak optimal mendongkrak suara banteng tak ayal mencuatkan pertanyaan akan nasib pencapresannya. Apakah mandat pencapresan yang diberikan Megawati kepada Jokowi dicabut?
"Tetap kepada Pak Jokowi sudah final. Berapa pun hasilnya (suara PDIP) Jokowi sudah final sebagai capres," kata Wasekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto di Jakarta, Kamis (10/4).
Saat ini PDIP tengah mengevaluasi hasil hitung cepat yang dimunculkan sejumlah lembaga survei. Karena hasil itu membuat peta koalisi menuju pilpres semakin jelas.
Hasto menjelaskan, PDIP ingin membangun koalisi pemerintahan yang solid di parlemen. Idealnya koalisi yang dibentuk PDIP bisa menguasai 50 persen+1 kursi di parlemen. Sayang dia enggan menyebut dengan partai mana PDIP akan berkoalisi.
Meski gagal mencapai target partai PDIP bersyukur dengan perolehan suara yang mereka dapatkan. Hasto menyatakan suara yang diperoleh PDIP merupakan dukungan rakyat. "Itu yang diberikan rakyat dan kami harus bersyukur dengan angka-angka itu," kata Hasto.