Home >> >>
Peningkatan Suara PKB Efek Dukungan NU
Kamis , 10 Apr 2014, 13:47 WIB
Antara Foto
Bakal calon Presiden 2014 Rhoma Irama berorasi lewat lagu dihadapan simapatisan dan kader PKB, di Lapangan Awipari, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (20/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Ekskutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai peningkatan perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hampir 100 persen pada Pemilu Legislatif 2014 merupakan efek dari dukungan Nahdlatul Ulama.

"Peningkatan suara PKB bukan karena efek Rhoma Irama, tapi efek dukungan NU. Karena, hasil survei menunjukkan elektabilitas Rhoma itu rendah," kata Qodari ketika dihubungi Antara melalui telepon selulernya, Kamis (10/4).

Menurut Qodari, peningkatan suara PKB dari 4,9 persen pada Pemilu Legislatif 2009 menjadi 9,5 persen berdasarkan hasil hitung cepat pada Pemilu Legislatif 2014 menunjukkan berkumpulnya kembali kaum nahdliyin ke partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut.

Bahkan, hasil analisa perolehan suara partai politik dari "Exit Poll" Kompas menunjukkan bahwa faktor nahdhiyin memang begitu dominan dalam kontribusi peningkatan perolehan suara PKB.

Qodari menegaskan bahwa NU berperan penting penting pada PKB, karena NU yang melahirkan PKB pada era kepempinan KH Abdurrahman Wahid, sehingga pada awal kelahirannya mampu meraup suara 12,6 persen pada Pemilu 1999.

"NU adalah organisasi keagamaan yang sangat besar. Karena, sekitar 30 persen penduduk Muslim Indonesia adalah warga NU, meski massa NU relatif cair," katanya.

Qodari menilai berkumpulnya aspirasi politik warga NU di PKB hingga perolehan suaranya meningkat hampir 100 persen itu berkat orkestrasi Muhaimin yang mampu mengoptimalkan berbagai potensi yang ada.

Menurut dia, Muhaimin mau mengalah dan memberi tempat besar pada sosok seperti Rhoma Irama dan Ahmad Dani pada kampanyenya, lalu memberikan tempat kepada pemilik sebuah maskapai penerbangan Rusdi Kirana dengan dukungan sumber dayanya, serta ketokohan Mahfud MD dan Jusuf Kalla yang banyak menjadi sumber pemberitaan.

"PKB juga memanfaatkan potensi ketokohan Said Aqil Sirodj (Ketua Umum PBNU) yang ditampilkan dalam iklan-iklan resmi PKB, meski sempat diprotes karena Said Aqil Sirodj merupakan orang nomer satu di PBNU," katanya

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar