Capres dari PKB Rhoma Irama bersiap menyanyi di hadapan massa simpatisan PKB dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bhakti mengkritik strategi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang memainkan isu ketokohan Rhoma Irama, Mahfud MD, maupun Jusuf Kalla. Padahal belum tentu mereka akan diusung PKB di Pilpres 2014.
Strategi yang dipakai Muhaimin ini memang terbukti sukses. PKB suaranya melejit hampir mencapai 10 persen, versi hitung cepat lembaga survei.
Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan strategi Muhaimin itu licik dan cerdik.
"Beliau (Muhaimin) juga mengatakan, kalau nanti siapa yang akan diajukan tergantung realitas politik yang ada. Itulah yang saya katakan anda itu licik dan cerdik," katanya, saat menggelar jumpa persnya di gedung LIPI Jakarta, Kamis (10/4).
Dengan memainkan isu ketokohan JK, Mahfud MD dan popularitasnya Rhoma Irama, kata Ikrar, Muhaimin Iskandar juga berhasil membangkitkan akar rumput (grass root) pendukung PKB untuk memilih caleg dari PKB. "Menjadi pangsa pasar ketika Cak Imin menaruh Jusuf Kalla dan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden," katanya.