Home >> >>
Ketua RT Ini Minta Pencoblosan Ulang, Mengapa?
Kamis , 10 Apr 2014, 17:57 WIB
Sejumlah siswa berkebutuhan khusus mengikuti sosialisasi pencoblosan Pemilu 2014 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Paket B Pangudi Luhur, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (26/2). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua RT 06 Teluk Tiram Darat, Gang Family, Banjarmasin Barat, meminta pihak penyelenggara Pemilu untuk melakukan pemungutan suara ulang di TPS 01 Teluk Tiram di kota tersebut.

Ketua RT 06, Manyuni di Banjarmasin, Kamis (10/4) mengatakan, pemungutan suara ulang itu kalau bisa harus dilakukan kembali.

Karena ada sekitar 138 warganya yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 yang berlokasi di Jalan Teluk Tiram Darat Banjarmasin Barat pada saat pencoblosan kemarin.

Permintaan pemungutan suara ulang itu, dijelaskannya, berasal dari warganya yang protes. Menurutnya, mereka tidak dapat menyalurkan hak suaranya.

"Dengan kejadian itu saya berharap pihak penyelenggara Pemilu Legeslatif bisa peka terhadap permasalahan ini," terangnya.

Mahyuni juga mengatakan, dia juga mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Banjarmasin, guna membicarakan permasalahan ini dan menemukan solusi terbaik.

Karena apabila tidak ditindak lanjuti dengan baik, dirinya tidak harus bagaimana menjelaskan kepada warganya yang tidak masuk DPT dan tidak bisa mendapatkan hak suaranya.

"Apabila tidak ada pemungutan suara ulang, paling tidak hal ini harus dibawa kejalur hukum karena sudah jelas adanya kesalahan dalam Pemilu Legeslatif 2014 kali ini, dan KPU harus bertanggung jawab," terangnya saat di kantor Panwaslu Kota Banjarmasin.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar