Home >> >>
Caleg Terpilih Diminta Jaga Akidah Umat
Kamis , 10 Apr 2014, 19:10 WIB
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) meminta para calon anggota legislatif (caleg) terpilih hasil Pemilu 2014 untuk tidak merasa euforia berlebihan atas kemenangan yang diperoleh saat ini.

Menurutnya, jabatan itu bukanlah hal yang patut dibanggakan, apalagi dirayakan dengan euforia berlebihan. Jabatan merupakan tanggung jawab dan amanat yang harus dipikul oleh pemimpin serta dipertanggumgjawabkan baik kepada rakyat yang dipimpin maupun kepada Allah SWT di hari akhir nanti.

Ketua umum Ikadi KH. Ahmad Satori Ismail meminta para caleg terpilih, khususnya caleg dari partai-partai Islam dan berbasis massa Islam, untuk tetap menjaga persaudaraan (ukhuwwah)  dengan caleg-caleg yang tidak terpilih atau belum beruntung menjadi anggota legislatif (aleg).

"Diperlukan rasa persaudaraan dan sinergitas serta komunikasi yang baik antara para caleg terpilih dengan caleg-caleg yang tidak terpilih hasil pemilu legislatif 2014, khususnya antar sesama parpol Islam dan berbasis massa Islam," tutur Ismail kepada RoL, Kamis malam (10/4).

Dia menambahkan, para caleg terpilih juga harus saling berkomunikasi aktif dan bersinergi dengan semua parpol yang ada di lembaga legislatif. Tidak hanya antar sesama partai Islam dan berbasis massa Islam saja, namun dengan parpol-parpol lainnya juga.

Dalam Al-Qur'an, papar Ismail, tujuan utama dibentuknya pemerintahan ialah menjaga agama dan memelihara umat Islam. Jadi, aqidah ummat Islam harus menjadi perhatian dan komitmen para caleg Muslim terpilih baik di parpol Islam, berbasis massa Islam maupun parpol nasionalis.

"Para caleg Muslim hendaknya bersama-sama menjaga akidah umat Islam dan memelihara ketentraman dan kedamaian serta mensejahterakan ummat Islam di negara Pancasila ini," jelas Ismail.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar