Seorang bapak sedang melihat contoh kertas suara parpol yang ditempel di TPS kawasan Blang Cut, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu(9/4). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Sebuah paket berupa kardus yang menampakkan rentangan kabel mengegerkan para Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang sedang melakukan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), SDN Kutablang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (9/4).
Menurut Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto, paket yang diduga bom itu sempat memperkeruh suasana.
''Itu hanya aksi orang iseng yang ingin memperkeruh suasana saja. Kita masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang meletakkan paket tersebut,'' ujar Joko di Mapolres Lhokseumawe, Aceh, Kamis (10/4).
Paket yang ternyata bukan bom itu, tutur Joko pertama kali ditemukan Saifullah, pesuruh SDN Kutablang, selanjutnya dilaporkan ke PPS dan aparat kepolisian.
Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Jeulikat turun ke lokasi. Bungkusan mirip bom rakitan itu langsung diamankan. Usai didisposal (diledakkan) di Datasemen Brimob Jeulikat, barulah diketahui kalau paket mencurigakan tersebut hanya berisi wayer, jam tangan, dan sebongkah kayu.