Home >> >>
PDIP Menang di Washington DC
Kamis , 10 Apr 2014, 23:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang juga bakal capres dari PDIP (kiri) bersama istrinya Iriana mencoblos di TPS 27 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC --  Dari 390 pemilih yang datang ke TPS, di Washington DC pada Rabu lalu, sebanyak 169 pemilih di antaranya memilih PDIP sekaligus menempatkan partai berlambang kepala banteng itu di urutan teratas perolehan suara yang dilakukan, Rabu sore.

Acara penghitungan suara dilakukan di ruang Presiden dan ruang Garuda gedung KBRI ,Rabu sore pukul lima waktu Washington disaksikan Dubes RI untuk Amerika Serikat yang baru, Budi Bowoleksono, jajaran pejabat KBRI, saksi pemilu dari Partai Gerindra, PDIP dan PKS, serta masyarakat Indonesia yang ada di Washington.

Ketua PPLN Washington DC, Andang Purnama, Rabu malam mengatakan berada di urutan kedua perolehan suara diraih oleh PKS dengan 65 suara, sedangkan urutan ketiga Gerindra dengan 52 suara.

Berada di posisi empat diraih PAN dengan 32 suara, Partai Demokrat dengan 18, Golkar dengan 15 suara, PPP dengan sembilan suara, Hanura dengan delapan suara, PKB dengan lima suara. Selanjutnya Nasdem lima suara, PBB dua suara dan PKPI satu suara. Secara keseluruhan, total suara 381 sedangkan suara rusak sembilan.

Menurut Andang Purnama, Ketua PPLN Washington DC, jumlah pemilih yang datang ke TPS di Washington DC itu masih jauh di bawah jumlah pemilih yang tercatat dalam data terbaru di PPLN tersebut yang berjumlah 1.974.

Padahal sosialisasi pemilu sudah gencar dilakukan tim sejak Mei tahun lalu. Namun, kelihatannya, nama-nama caleg yang ada belum bisa memancing para pemilih untuk menyalurkan pilihannya di TPS, ujar Andang.

Ia memperkirakan, jumlah pemilih sebenarnya bisa lebih besar jika partai-partai politik peserta pemilu memperlihatkan kontribusi caleg mereka yang berpihak pada masyarakat luas sehingga masyarakat tidak merasa seperti membeli kucing dalam karung.

Selain itu, Andang juga memperkirakan masih ada cukup banyak calon pemilih yang belum terjaring dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) mengingat keterbatasan akses terhadap dunia sosial.

"Masih banyak kelompok masyarakat Indonesia yang sulit berinteraksi dengan pihak KBRI maupun panitia pemilu karena jadwal pekerjaan mereka yang tidak memungkinkan pertemuan di siang atau sore hari," lanjutnya.

Karena itulah, ketua PPLN yang pernah menjadi ketua KPPSLN 2009 di tempat sama, akan meningkatkan kualitas sosialisasi pemilu presiden terhadap masyarakat wilayah Washington DC dengan lebih gencar.

Terutama mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh masyarakat maupun merencanakan bazaar pemilu yang waktunya masih dipertimbangkan mengikuti agenda masyarakat di wilayah pemilihan Negara bagian Virginia, West Virginia, Maryland dan Washington DC.

Selain pemilihan di TPS, PPLN Washington DC masih akan menghitung perolehan suara pemilih melalui surat pos. Tercatat 390 pemilih yang datang ke TPS 1 dan 2, keduanya di KBRI. Sedangkan 313 pemilih memilih melalui pengiriman surat pos.

Penghitungan suara melalui pos akan dilakukan tanggal 14 April mendatang sekaligus mengundang para saksi dari partai-partai politik peserta pemilu dan masyarakat luas.

Redaktur : Indira Rezkisari
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar