Home >> >>
PDIP Punya 'Jokowi Effect', PKS Sebut 'Kader & Simpatisan Effect'
Jumat , 11 Apr 2014, 00:54 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyampaikan orasinya saat kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengaku bersyukur dengan pencapaian pada pileg 2014. Ungkapan rasa syukur Anis disampaikan melalui akun twitter-nya.

"Di tengah terpaan badai, situasi penuh keterbatasan, kita punya satu kekuatan: kader!!," ujar Anis melalui akun @anismatta seperti dikutip Jumat (11/4) dini hari WIB.  

Menurut Anis, kader dengan semangat dan kerja keras berperan besar dalam menggerakkan mesin partai. Kader yang bergandeng tangan mempersembahkan terbaik. 

"PKS telah menunjukkan jati dirinya sebagai partai kader, bukan partai figur. Mesin partai bergerak, bukan digerakkan," kata Anis.

"Kalau perlu atribut effect untuk pencapaian kita hari ini, maka saya beri nama: kader & simpatisan effect," ujar mantan sekjen PKS tersebut. 

Anis juga menyebut cerita PKS pada 2014 sebagai kisah tentang orang biasa yang melakukan hal-hal yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa.  

Dari perspektif lain, Anis menyebut PKS memenuhi syarat untuk menjadi partai masa depan. Karena tidak tergantung figur, kaderisasi terus berjalan dan tetap bekerja, bahkan di luar masa pemilu. 

Karenanya, Anis mengaku optimistis dan ingin menyebarkan optimismenya kepada seluruh kader PKS. Termasuk dengan simpatisan partai yang dulunya bernama Partai Keadilan itu. 

"Pada setiap suara yang kita raih, ada tetes keringat, doa dan senyum seluruh kader dan simpatisan PKS. Sekali lagi, semoga Allah mencatat kerja keras kita semua sebagai pahala. Kobarkan semangat Indonesia!!," kata Anis. 

Berdasarkan hasil quick count Cyrus Network dan CSIS, PKS memperoleh 6,90 persen suara dalam pileg 9 April 2014. Sedangkan hasil berbeda terlihat pada real count PKS dengan perolehan suara 9,44 persen.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Muhammad Iqbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar