Home >> >>
Suara Rendah, Ini Alasan PNA
Jumat , 11 Apr 2014, 06:05 WIB
Partai Nasional Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Juru bicara Partai Nasional Aceh (PNA) Munawar Liza mengatakan rendahnya perolehan suara disebabkan sejumlah kecurangan. Antara lain ditemukannya surat suara yang telah tercoblos di Kecamatan Titeue, Kabupaten Pidie. 

Ada pula aksi intimidasi terhadap para saksi PNA di lapangan. Kemudian penyelenggara pemilu di desa-desa yang ikut mendukung partai penguasa.

"Tapi kami menerima apa pun hasil pemilu 2014 di Aceh. Kami tetap mengapresiasi warga yang memilih PNA. Partai kami baru dan belum berpengalaman. Masih panjang waktu ke depan bagi kami untuk menjadi pemenang. Untuk pemilu kali ini, ekspektasi kami memang tidak terlalu tinggi," jelas Munawar. 

Penghitungan sementara oleh Desk Pemilu di Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Aceh menempatkan Partai Aceh (PA) yang berbasis mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai pemenang pileg Aceh 2014 untuk DPRA. Perolehan hasil sementara 29,17 persen suara. 

Sementara PNA yang juga mempunyai basis mantan kombatan hanya menduduki urutan kelima dengan perolehan suara 6,8 persen.

Ketua Departeman Publikasi Dewan Pimpinan Pusa (DPP) PA, Nurlis E Meuko mengatakan kedewasaan politik masyarakat Aceh sudah cukup baik dan telah memilih secara demokratis tanpa tekanan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena ternyata kami masih dipercaya," terang Nurlis.

Menurutnya, PA optimis pada hasil perhitungan akhir secara manual akan meraih lebih dari 60 persen suara. "Perhitungan suara belum final dan baru 20 persen suara yang masuk, jadi ada kemungkinan pundi-pundi suara PA bertambah. Kalau PA menguasai DPRA, pemerintah yang dikuasai PA akan berjalan efektif," paparnya. 

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Rusdy Nurdiansyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar