REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut pintar dan licik. Karena berhasil menggunakan nama Rhoma Irama, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD untuk menjaring suara dari tingkat akar rumput hingga kalangan beredukasi.
"Kalau dalam Bahasa Inggris saya menyebutnya clever (pintar). Tapi kalau dalam Bahasa Indonesia saya menyebutnya licik," kata pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti di Jakarta, Kamis (10/4).
Muhaimin, menurut dia, berhasil membangkitkan dukungan dari akar rumput dengan menaikkan isu raja dangdut Rhoma Irama sebagai salah satu bakal capres.
Menurutnya, dalam kampanye yang gencar dilakukan selama empat bulan, Muhaimin berhasil mengambil pangsa pasar uneducated people.
PKB, lanjutnya, juga cukup pintar menaruh nama mantan wapres Jusuf Kalla atau JK dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Tujuannya, untuk mengambil suara dari kalangan menengah-atas.
"Pangsa pasar orang-orang teredukasi juga diambil oleh PKB berkat nama JK dan Mahfud MD. Ini menarik," ujar Ikrar.
Berdasarkan Survei Saiful Mujani, sebelum Rhoma diusung oleh PKB tidak ada perubahan suara signifikan yang masuk ke partai tersebut. Namun, setelah Rhoma disebut masuk bakal capres, baru suara PKB naik.
Dalam hitung cepat berbagai lembaga survei pada pileg 2014, perolehan suara PKB naik dua kali lipat dibanding perolehan pada 2009.