Home >> >>
Islam Kultural Maksimalkan Suara PKB
Jumat , 11 Apr 2014, 08:05 WIB
Massa simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memegang stiker Rhoma Irama saat mengikuti kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perolehan suara PKB mencapai 9 persen, bahkan lebih. Kesuksesan ini diraih berkat PKB menerapkan Islam kultural yang mengakomodir keluhuran dan kearifan lokal.

"Terus terang keislaman berbasis kultural sangat mendorong kami," jelas Sekjen PKB, Imam Nahrawi, saat dihubungi, Jumat (11/4). Islam yang mengakomodir kultur setempat. Sifatnya inklusif. Menerima perubahan yang ada. Pola seperti ini membuat kader PKB di lapangan bergaul dengan siapapun. Tidak ada batasan. Setiap orang, setiap rumah, disambangi, dan disapa.

Senyuman tulus, kesopanan, dan sikap merendah diri, membuat masyarakat mengapresiasi kader PKB di lapangan. Pola seperti ini menurutnya adalah pengejawantahan ruh normatifitas Islam. Tidak lagi berdalil, tapi membuktikan dalam perbuatan. Tidak lagi menggurui, tapi mengajak berbuat kebaikan. Tidak banyak berbicara, tapi bekerja. "Islam mengajarkan kita untuk fantasyiru fil ardh, menyebarlah di muka bumi," imbuh Nahrawi. Ini diterapkan dengan bekerja dan berbuat untuk meraih keberkahan.

Islam berbasis kultur tidak menghakimi masyarakat Indonesia. Islam tumbuh, seiring berkembangnya kearifan setempat. Sikap saling menghormati, tolong menolong, di tengah perbedaan pandangan dan keyakinan, tetap menjadi keniscayaan. Kebersamaan dalam kebhinekaan menjadi pedoman. Pancasila sebagai sumber inspirasi tetap dijaga.

Islam seperti ini asli dari Indonesia. Pemahamannya menjadi inspirasi perdamaian dunia. Hal ini menjadi warisan turun temurun masyarakat Indonesia yang harus dijaga."Kita semua bangga," jelasnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar