REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perolehan suara Partai Politik Islam di Indonesia dinilai mengejutkan. Tak kurang, kantor berita internasional Reuters menulis jika masih kuatnya loyalitas simpatisan parpol Islam di tengah maraknya skandal korupsi yang menerpa banyak petinggi partai.
Berdasarkan perhitungan cepat CSIS, lima parpol Islam berhasil mendapatkan 32 persen suara dari perolehan suara nasional. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan perolehan suara pada 2009. Ketika itu, total suara parpol Islam tercatat sekitar 29 persen.
"Ini mengonfirmasi jika 30 persen dukungan (untuk parpol Islam) adalah angka alami karena di beberapa daerah mereka tetap populer,"ujar analis politik dari lembaga konsultan Bower Gruop Asia.
Meski mendapat dukungan yang sangat kuat pada pencoblosan Rabu (9/4) lalu, parpol Islam masih terpecah. Mereka pun diprediksi tidak akan membentuk koalisi untuk mengusung calon presiden sendiri pada Pilpres Juli nanti.
Hanya, secara individual, Parpol Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dapat memainkan peran penting menjadi kelompok politik yang lebih luas untuk membentuk koalisi.
"Parpol Islam tak punya rekam jejak untuk bekerjasama satu sama lain,"ungkap Todung Mulya Lubis, Direktur Eksekutif Transparansi Internasional di Indonesia. "Hanya untuk bernegosiasi dengan partai lainnya, untuk memiliki posisi tawar, mereka akan berpikir ulang."