Simpatisan mengibarkan bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat kampanye PPP Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4). (Republika/Prayogi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melihat wacana mempersatukan parpol Islam melalui koalisi poros tengah bisa saja direalisasikan. Namun PPP tidak akan membatasi diri untuk hanya berkoalisi dengan parpol Islam.
“Ya kemungkinan dibangunnya koalisi Islam bisa saja, sejarah juga pernah menunjukan poros tengah pernah berdiri, sekarang tergantung komunikasi kawan-kawan Parpol Islam lainnya,” ujar Ketua DPP PPP Arwani Tomafi di Jakarta, Jumat (11/4).
Meski demikian, Arwani masih belum mengetahui akan seperti apa peta koalisi partainya nanti. Menilik dari raihan seluruh partai yang tidak mencapai 20 persen sebagai batasan pengajuan capres, koalisi pun menjadi terbuka dengan partai mana saja.
“Kami tidak membatasi diri (koalisi dengan parpol Islam saja) kami terbuka dengan partai mana pun, yang penting kita sadar koalisi ini untuk membangun Indonesia,” ujarnya.
Meski demikian, untuk berbicara masalah Capres tampaknya PPP belum berani mengutarakan. Terlebih bila Capres itu berasal dari usungan poros tengah. Pasalnya, situasi internal PPP sendiri saat ini tergolong sulit mengingat adanya rencana pendongkelan Suryadharma Ali dari kursi ketua umum.
Padahal, Suryadharma sendiri sebelumnya sudah dideklarasikan PPP sebagai capres mereka sejak Februari silam.