REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, menilai hasil hitung cepat (quick count) suara untuk Pemilu Legislatif 2014 yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei terhadap partainya kurang akurat.
Sutiyoso dalam jumpa pers di Dewan Pimpinan Nasional PKPI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat, mengatakan bahwa hasil hitung cepat di 2.000 TPS yang menyatakan PKPI hanya meraih kurang lebih satu persen suara adalah tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Tidak masuk akal. Kondisi di lapangan sungguh berbeda. Kami mendapat dukungan dari organisasi-organisasi dan elemen masyarakat yang sangat tinggi," kata Sutiyoso.
Sementara hitung cepat yang dilakukan oleh Litbang internal PKP Indonesia dengan sampling sekitar 3.000 TPS menunjukkan bahwa PKPI memperoleh suara di atas 3,7 persen dan kemungkinan bisa tembus 4,2 persen.
Selain itu, Sutiyoso juga menyinggung adanya lembaga survei yang melansir hasil surveinya dua hari sebelum hari pencoblosan pemilu (9 April) dan menilainya tidak etis. Karena selain bisa mempengaruhi kader partai dan para calon pemilih, hal tersebut juga bisa dikategorikan sebagai kampanye hitam.