Home >> >>
Ramalan SBY Terbukti
Jumat , 11 Apr 2014, 22:19 WIB
biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski suara Partai Demokrat  anjlok pada pemilu legislatif, faktor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diprediksi masih menjadi faktor penentu kemenangan pada koalisi pemilihan presiden mendatang. Hal ini terlihat dari tidak adanya satu pun partai politik yang menjadi pemenang tunggal dengan perolehan 25 persen suara. 

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, prediksi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terbukti benar bahwa tidak akan ada pemenang tunggal pada Pileg 2014. Menurutnya, SBY telah melihat kecenderungan partai peserta pemilu akan bersaing ketat. 

Apalagi, survei terdahulu, sebelum masa kampanye dimulai tidak selalu berujung dengan hasil gemilang dari partai tertentu. “Pak SBY sudah melihat hasil polling beberapa waktu terakhir dan tidak ada yang bisa memperoleh hasil yang benar-benar siginifikan,” kata Max, kemarin.

Menurutnya, prediksi itu pun terbukti dari perolehan sementara suara versi penghitungan cepat sejumlah lembaga survei. Saat ini, tidak ada satu pun partai politik yang bisa memperoleh suara di atas 20 persen sebagai syarat mengajukan presiden.

Hasil jajak pendapat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pernah memperkirakan belum ada satu pun partai politik yang bisa mendominasi perolehan suara atau mendapatkan 25 persen suara sebagai syarat bisa mengajukan sendiri presiden dan calon wakil presiden. Bahkan, disebutkan peta persaingan partai hanya beda tipis. 

SMRC pun sempat membagi pertarungan politik pada tiga lapisan. Lapisan pertama pertarungan antara PDIP dan Partai Golkar. Lapisan kedua pertarungan antara Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKB. Sedangkan, lapisan ketiga pertarungan antara PPP, PAN, Hanura, PKS, Nasdem, PBB dan PKPI. 

SBY kerap menjadikan lembaga survei SMRC sebagai acuan. Misalnya, ketika Pemilu 2009, ia menggunakan lembaga survei tersebut untuk mencari tokoh yang paling potensial untuk dipinang menjadi wakil presiden. Begitu pula pada saat hasil penghitungan suara hampir selesai dan SBY memberikan keterangan pers, ia menyebut lembaga SMRC sebagai acuan untuk melihat perolehan suara Partai Demokrat dan partai lainnya.

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Partai Demokrat memiliki sosok SBY yang elektabilitasnya tinggi sebagai nilai jual untuk membangun koalisi pada Pemilu Presiden 2014. "Jumlah pengikut SBY cukup besar sehingga elektabilitasnya masih tinggi. Itu yang juga kita tawarkan," ujar Syarief.

SBY dinilai masih menjadi magnet yang menolong perolehan suara Partai Demokrat.   Pada perhitungan cepat Pemilihan Legislatif 2014, hampir semua lembaga survei menempatkan partai berlambang "mercy" ini pada urutan keempat dengan perolehan suara sekitar 9,62 persen. "Peringkat keempat ... alhamdulillah. Alhamdulillah masih nomor empat.... Awalnya banyak yang memprediksi kita anjlok sampai di bawah 5 persen, ternyata hampir menembus 10 persen," kata Syarief.

Syarief Hasan mengatakan, terbuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain asalkan bisa bekerja sama, memiliki kesamaan visi, dan saling menguntungkan. "Soal koalisi sedang dibahas, tapi pengalaman Demokrat dalam menjalankan roda pemerintahan selama 10 tahun menjadi nilai jual partai kami," katanya.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti memuji sikap SBY yang mengakui kekalahan partainya pada pileg. "Saya katakan SBY sudah membangun demokrasi yang baik dengan mengucapkan selamat kepada partai-partai pemenang," ujarnya.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
Reporter : Esthi Maharani/c62
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar