Home >> >>
DPP Gerindra Minta Caleg Turun Awasi Penghitungan Suara
Sabtu , 12 Apr 2014, 06:49 WIB
Ketua Dewan Pembina sekaligus Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pengarahan dan pengawasan perhitungan cepat sementara Pemilihan Umum Legislatif di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (9/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Semua partai politik peserta pemilu tengah menunggu hasil penghitungan suara Pemilihan Legislatif (pileg) yang digelar 9 April lalu. Di masa penghitungan ini, DPP Partai Gerindra meminta calon anggota legislatif (caleg) dan kadernya untuk tetap waspada. 

Gerindra melihat masih adanya indikasi kecurangan dalam pemilu kali ini. Seperti adanya surat suara yang rusak atau dugaan praktik politik uang. Karena itu, Ketua Badan Pemenangan Nasional Pemilu Legislatif 2014 Partai Gerindra Moekhlas Sidik mengingatkan elemen partainya. "Seluruh caleg dan kader Gerindra telah kami instruksikan untuk terus melakukan pengawalan dan pengawasan," kata dia, dalam keterangan persnya, Jumat (11/4).

Moekhlas mengatakan, proses penghitungan suara masih panjang. Karena itu, caleg dan kader Gerindra harus mengawasi proses penghitungan hingga tuntas. "Kami masih terus menunggu dan memantau pelaksanaan penghitungan suara," ujar dia.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) versi Indikator Politik Indonesia, porelahan suara Partai Gerindra meningkat dari pemilu sebelumnya. Partai berlambang kepala Burung Garuda itu duduk di posisi ketiga dengan raihan 12,2 persen. Namun, Moekhlas menilai partainya harus tetap mawas diri. "Kami juga terus memperkuat internal partai sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilihan Presiden mendatang untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden," kata dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar