REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, melihat perolehan sementara Pemilu 9 April 2014, maka kompromi-kompromi atau politik "dagang sapi" tidak akan terhindarkan.
"Politik 'dagang sapi' atau kompromi akan terjadi dan tidak bisa dihindarkan. Semua akan sama saja dan mungkin akan lebih parah dari pemilu yang lalu," ujar Marzuki kepada pers di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, hasil perolehan suara pemilu dengan tidak ada parpol yang dominan dan mayoritas akan membuat peta koalisi tidak banyak berubah seperti halnya pada pemilu lalu. Peta koalisi juga tidak akan ditentukan oleh konsep yang jelas tapi hanya dengan kompromi-kompromi antarparpol saja.
Kekuatan pemerintahan mendatang pun akan menjadi lebih tidak stabil karena bertambahnya jumlah partai yang lolos ke DPR dan kekuataan merata.
"Seharusnya memang sejak awal 'parliemantary treshhold' digandakan dari 2,5 persen pada Pemilu 2009 menjadi lima persen pada Pemilu 2014 dan begitu seterusnya sehingga bisa merampingkan jumlah parpol," katanya.
Apalagi pembentukan fraksi tidak ditentukan jumlah kursi sehingga setiap partai bisa membentuk fraksi, maka akan membuat peta kekuatan di DPR semakin ramai.