Home >> >>
PKS Menang di Tengah Perang Saudara Suriah
Sabtu , 12 Apr 2014, 17:44 WIB
Sejumlah warga mengikuti kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Selasa (25/3). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perang saudara yang kian membara di Suriah tidak menghambat warga negara Indonesia (WNI) yang masih bertahan di negara bergolak itu untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu Legislatif 2014. Di negeri konflik itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih suara terbanyak.

"PKS meraih suara terbanyak di Panitia Pemilihan Luar Negeri di Suriah dengan perolehan 68,6 persen dari total suara sah," kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Damaskus, Dody Dwiwanto Ansar yang dihubungi dari Kairo, Sabtu (12/4).

Dody menjelaskan, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 272 orang, satu suara dinyatakan tidak sah. Disebutkan, PKS memperoleh 186 suara, disusul Demokrat 39 suara, berikutnya PPP 13 suara, Golkar 10 suara, PKB delapan, PDIP tujuh, PAN empat, Hanura dan PBB masing-masing dua suara.

Adapun tiga partai lainnya yaitu Gerindra, NasDem dan PKPI tidak mendapatkan suara. Menurut Dody, penghitungan suara dilakukan pada Rabu, 9 April 2014 bersamaan dengan pemilu di Tanah Air.

Duta Besar RI untuk Suriah, Wahib Abdul Jawad menyampaikan penghargaan kepada PPLN dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) atas keberhasilan pileg di negeri bergolak itu."PPLN dan KPPSLN menjalankan tugasnya dengan baik kendati stabilitas keamanan belum kondusif," ujar Dubes Wahib.

Pelaksanaan pemilu yang dipusatkan di KBRI Damaskus itu berlangsung pada 3 April dari pukul 09.00-16.00 waktu setempat. Penyelenggaraan pemilu di KBRI berjalan lancar sejak pembentukan PPLN tahun lalu hingga penghitungan suara.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar