Home >> >>
Gerindra Jajaki Koalisi dengan Empat Parpol
Sabtu , 12 Apr 2014, 21:52 WIB
Simpatisan partai Gerindra mengecat tubuhnya saat menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya melakukan komunikasi dengan empat partai seperti PPP, PAN, PKB, serta Partai Demokrat terkait penjajakan koalisi menjelang Pilpres mendatang.

"Komunikasi politik Gerindra mengalami kemajuan signifikan dan menghasilkan sebuah kesepakatan. Kami melakukan komunikasi dengan beberapa partai antara lain PPP, PAN, PKB maupun komunikasi intensif dengan Partai Demokrat," ujar Ahmad Muzani di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Sabtu (12/4).

Menurut dia, kesepahaman tersebut bahwa pemerintahan ini harus efektif dalam mengambil keputusan pemerintah maupun parlemen."Kami juga ada komunikasi intensif dengan Partai Demokrat dan itu berjalan baik," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan keputusan koalisi dengan beberapa partai politik setelah hasil penghitungan dalam pemilihan legislatif 2014.

"Koalisi gimana? kita lihat hasil hari ini, nanti yah, Koalisi belum karena hasil pilegnya aja belum," ujar Prabowo Subianto di (TPS) 02 RT 02 RW 09 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Namun, lanjut calon presiden dari Partai Gerindra itu, pihaknya belum memastikan apakah koalisi itu dibentuk berdasarkan hasil penghitungan cepat atau hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Terkait calon wakil presiden, ia mengatakan Gerindra terus berkomunikasi dengan semua pihak dan belum menentukan siapa kandidatnya."Lihat hasil nanti dan dengan hasil nanti kita akan lihat gimana hasilnya dan kita akan komunikasi dengan semua pihak kita cari wapres yang terbaik," ujar dia.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar