Home >> >>
630 Personel Polisi Diturunkan Amankan Pencoblosan Ulang Nganjuk
Ahad , 13 Apr 2014, 09:12 WIB
Republika/Musiron
Warga melakukan cap jempol usai menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan calon anggota legislatif Pemilu 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Sebanyak 630 personel dari Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, diturunkan untuk mengamankan pelaksanaan pencoblosan ulang Pemilu Legislatif 2014 yang berlangsung pada hari ini (Ahad, 13/4).

"Satu TPS (tempat pemungutan suara) ada yang berjaga dua sampai tiga personel untuk pengamanan pencoblosan ulang," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Nganjuk AKP Bambang Sutikno di Nganjuk, Ahad (13/4).

Ia mengatakan, selain mendapatkan pengamanan yang cukup ketat dari polisi, petugas masih dibantu dari Subden I Den C Satbrimob Polda Jatim di Kediri, satu kompi setara 100 personel. Bambang mengemukakan telah menurunkan anggota untuk pengamanan sejak Sabtu (12/4) kemarin dan mereka akan ditarik pada Senin (14/4) besok.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Nganjuk Juwahir mengatakan pencoblosan ulang itu dilaksanakan di 23 TPS yang ada di Nganjuk. "Di Jatim ada delapan daerah yang melakukan pencoblosan ulang, termasuk Nganjuk. Ada 23 TPS di Nganjuk yang melakukan agenda itu," kata Juwahir.

Pihaknya menyebut, pencoblosan ulang itu dilakukan karena memang adanya surat suara yang tertukar. KPU Nganjuk sudah koordinasi dengan KPU Provinsi Jatim, dan dilakukan agenda pencoblosan ulang hari ini. Pihaknya menyebut, surat suara yang tertukar itu adalah untuk DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Kabupaten Nganjuk. Untuk DPR RI serta DPD tidak ada kekeliruan.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar