Home >> >>
Perhitungan Cepat Lembaga Survey Ganggu Stabilitas Politik
Ahad , 13 Apr 2014, 09:32 WIB
Republika/Musiron
Penghitungan Suara

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penghitungan cepat dilakukan lembaga survei salah satu sayap partai politik (Parpol) dapat mengganggu stabilitas politik di Provinsi Sumatera Barat.

"Cara-cara seperti itu ancaman bagi kondusifnya pelaksanaan Pemilu 2014 di Sumbar," kata Fungsionaris DPP Hanura, Endang Tirtana, di Padang, Sabtu (13/4).

Ia menjelaskan, survey dan penghitungan cepat dilakukan beberapa lembaga survi cendrung menjadi kiblat masyarakat.

"Ini jelas telah mengusik kenyamanan publik, dan bisa memicu kondusifnya pelaksanaan pesta demokrasi di Sumbar,"ujarnya.

Penyelenggara Pemilu masih bekerja dalam penghitungan suara baik di Tempat Pemungutan Suara (TPS) maupun di tingkat kelurahan. "KPU bekerja tidak kenal waktu, jangan sampai terusik kinerja penyelenggara dengan cara-cara seperti ini,"tegas Endang Tirtana.

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa(DPW-PKB), Sumbar, Febby Dt Bangso menyatakan, peserta pemilu, partai politik (parpol) dan perseorangan harus terus mengawal hasil penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), rekapitulasi suara di Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota.

"Sudah mendapat laporan form C1, hasil suara harus tetap dikawal. Jangan langsung tenang, karena tahapan penghitungan prosesnya masih panjang,"katanya.

Ia menjelaskan, seluruh peserta pemilu yang telah mengantongi hasil perolehan suara, bersama-sama menjaga dan mengamankan hasil perolehan suara mulai dari TPS, PPS, PPK sampai ke KPU.

"Jangan sampai data di form C1 yang telah dimiliki berbeda dengan hasil ketika perekapan suara di tingkat-tingkat selanjutnya. Dengan pengawalan, penghitungan suara ini di setiap tahapan hasilnya akan selalu sinkron,"ungkapnya.

Hal sama juga dikatakan, Ketua DPD Hanura Sumbar, M.Tauhid menyatakan, partai-partai peserta pemilu di Sumbar diminta agar lebih ketat mengawasi perhitungan suara.

"Perlu diwaspadai agar jangan sampai terjadi kecurangan ketika penghitungan suara,"katanya.

Ia menjelaskan, selain perlu pengawalan semua pihak, juga panitia penyelenggara pemilu mulai dari KPU hingga PPK dan KPPS bekerja tetap profesional agar pemilu ulang dan penghitungan suara berlangsung cepat dan lancar.

"Penyelenggara pemilu legislatif diingatkan bekerja lebih profesional dan fokus, teliti dan transparan terutama dalam penghitungan suara yang saat ini sedang berlangsung untuk mencapai hasil maksimal dalam Pemilu ini,"ujarnya

Karena menurut dia, bagaimanapun hasil pemilihan legislatif ini akan menjadi bahan evaluasi, kalau ada kekurangan harus diperbaiki sehingga dalam pilpres nanti benar-benar berjalan sesuai harapan.

"Harus teliti dan jeli, kalau bisa jangan membuat kesalahan sekecil apapun karena lembaga penyelenggara pemilu sekarang ini menjadi perhatian berbagai pihak,"tegasnya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar