Home >> >>
Nasi Kebuli Koalisi
Ahad , 13 Apr 2014, 10:19 WIB
Republika
Nasi Kebuli Pekojan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erdy Nasrul / Wartawan Republika


Hidangan nasi kebuli belakangan ini menjadi hidangan penyambutan tamu di PKB. Pada saat jumpa pers di kantor partai berbasis Nahdhiyyin, Kamis (10/4) lalu, hidangan khas timur tengah ini dihidangkan. Pada saat capres PDIP, Jokowi, menyambangi kantor itu dua hari kemudian, juga dihidangi kebuli.

Kebuli tidak sekadar santapan pembuat kenyang. Hidangan ini juga dimaknai sebagai kesyukuran akan prestasi PKB. Pada pemilu kali ini, partai ini diprediksi meraih lebih dari sembilan persen. "Bahkan kami yakin bisa dua digit," jelas Ketum PKB, A Muhaimin Iskandar. Hal itu mendasarinya untuk berkoalisi dengan parpol pengusung capres. Syaratnya, kader PKB harus menjadi cawapresnya.

Dalam kunjungan Jokowi, nasi kebuli menjadi hidangan pemikat koalisi. Capres Jokowi terkagum - kagum dengan hidangan ini, karena daging kambing goreng yang menjadi lauknya, sangat empuk. "Ini yang masak Bu Muhaimin ya pak," jelas Jokowi, saat bertemu Imin. Gelak tawa meramaikan pertemuan antara pengurus PKB dan PDIP tersebut.

Jokowi menjelaskan kedua parpol itu akan menjalin kerja sama politik. PKB akan konsultasi lebih lanjut dengan Dewan Syuro dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Selain itu, mereka juga menyepakati untuk membuat sebuah kesepakatan politis yang segera dituntaskan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Kader PDIP yang turut hadir adalah Wasekjen, Hasto Kristianto, dan aktivis anti korupsi, Teten Masduki. Pertemuan tertutup kedua belah pihak berlangsung selama kurang lebih 90 menit.

Kebuli hanyalah penambah nikmat, atau penguat hubungan PDIP dan PKB. Dua pihak ini menjalin hubungan sejak lama. Komunikasi keduanya juga berjalan sejak lama. Sebelum pileg, tepatnya pada masa kampanye, pengurus PKB kerap bertatap muka dengan pengurus PDIP di Halim Perdanakusuma. Ketua DPP PKB, Marwan Ja'far dan Hanif Dhakiri, kerap bertemu dengan sejumlah pengurus PDIP, seperti Wasekjen Achmad Basarah. 

Bukan hanya pengurus, pesawat pribadi yang mereka sewapun bersebelahan. Di area parkir pesawat Halim Perdanakusuma, dua pesawat bertagline indonesia hebat, yaitu boeing 737- 800 dan fokker berkapasitas 6-8 orang, bersebelahan dengan fokker ukuran sama bertagline indonesia lahir batin yang disewa PKB.

Muhaimin mengatakan, silaturahmi antara PKB dengan PDI-P telah berlangsung lama. Secara prinsip, PDI-P dan PKB memiliki berbagai persamaan. Bahkan, Muhaimin mengatakan hubungan kedua partai politik itu memiliki chemistry kultural hingga ke grassroot atau akar rumput.

Muhaimin mengatakan hubungannya telah lama terjalin dengan Jokowi. Sedangkan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sudah layaknya anggota keluarga. "Mudah bagi kami berdiskusi dan membangun tahap awal menuju Pilpres," kata Imin.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Muradi, menyatakan kedekatan basis massa nahdhiyyin atau NU dengan marhaen berakar kuat. Sejarah mencatat keduanya berhubungan dekat dan saling memperkuat koalisi di pemerintahan era Soekarno. "Soekarno sangat dekat dengan NU," jelasnya. Presiden RI pertama itu juga pernah mengangkat menteri dari kalangan NU. Jika keduanya berkoalisi, tidak menutup kemungkinan akan terjalin hubungan yang hangat dan nikmat, seperti nasi kebuli.

Redaktur : Muhammad Hafil
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar