Home >> >>
Puluhan Caleg Gagal Jalani Terapi di Lamongan
Ahad , 13 Apr 2014, 13:28 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Poster caleg partai politik telah tersobek dikawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Sedikitnya 40 calon anggota legislatif (caleg) dari seluruh pelosok Nusantara yang gagal memperoleh suara terbanyak di beberapa daerah pemilihan, menjalani terapi psikologi di Pondok Pesantren Dzikrusyifa Asma Berojomusti, Desa Sendangagung, Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Pengasuh Pondok Pesantren Dzikrusyifa Asma Berojomusti, Kyai Muzakkin, Ahad (13/4), mengatakan puluhan caleg yang datang itu berasal dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Madura, Bali hingga daerah sekitarnya. "Mereka datang ke tempat kami itu sejak Kamis (10/4) malam secara bergantian. Jumlah caleg gagal yang datang pada tahun ini lebih banyak, yakni mencapai 40 orang, sementara pada pelaksanaan Pileg tahun 2009 hanya 23 orang," katanya.

Tahun ini, ada sekitar 40 orang yang datang menjalani terapi di Pusat Rehabilitas dan Narkoba Pondok Pesantren Dzikrusyifa Asma Berojomusti, dan terdiri dari 13 perempuan serta 27 lainnya laki-laki. "Jumlah itu akan terus bertambah, mengingat belum ada keputusan resmi hasil rekapitulasi suara," katanya.

Ia mengaku pondok pesantrennya yang terletak di Jalan Raya Sekanor atau lebih dikenal dengan 'Ponpes Jin' telah mempunyai pusat rehabilitasi dan narkoba sejak dulu, dan menangani beberapa pasien yang mengalami penyakit psikologi seperti stres.

"Beberapa pasien yang datang kondisinya mengalami depresi berat karena gagal memperoleh dukungan dari rakyat, dan beberapa anggota keluarganya yang mengantar ke sini juga bercerita jika saudaranya itu sering bertingkah aneh dan berbicara sendiri," katanya.

Muzakin mengaku pihaknya sampai menyiapkan beberapa ruangan khusus untuk isolasi sejumlah pasien, sebab pasien tersebut sering berontak dan marah kepada setiap orang yang dijumpainya. Ia berharap dengan banyaknya caleg gagal yang datang ke pondoknya bisa diambil pelajaran bagi semua orang bahwa untuk maju dalam pesta demokrasi diperlukan mental yang kuat, serta spritual yang bagus, sehingga tidak mengalami depresi.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar