REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat menyatakan pelaksanaan coblos ulang secara nasional yang digelar di sejumlah daerah pada 10-13 April 2014 tidak ada masalah.
"Untuk coblosan ulang tidak masalah. Urusan logistik bisa dipenuhi dan personel juga siap. Bahkan di Lampung yang digelar 10 April, justru tingkat partisipasi meningkat dari 87 persen menjadi 97 persen," kata Komisioner KPU Arief Budiman saat memantau coblos ulang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Kelurahan Kalirungut Kecamatan Rungkut Kota Surabaya, Ahad (13/4).
Menurut dia, coblos ini adalah manusiawi dan murni persoalan teknis semata. Hal ini dikarenakan di seluruh Indonesia, jumlah TPS mencapai lebih dari 540 ribu TPS, sedangkan yang harus melakukan coblosan ulang hanya sekitar 500 TPS. "Jadi ini benar-benar murni persoalan teknis. Bila dihitung jumlahnya hanya 0,1 persen. Tidak sampai 1 persen. Juga untuk jumlah surat suara yang tertukar tidak sampai puluhan," katanya.
Saat ditanya jika dibandingkan dengan Pemilu 2009, Arief Budiman tidak mau dibandingkan. Hal ini dikarenakan pada Pemilu 2009, kebijakannya berbeda. Terkait kasus suara yang tertukar sebagian besar kasusnya diselesaikan di lapangan. Jika dulu suaranya dilimpahkan ke suara partai, sedangkan sekarang dituntaskan dengan coblosan ulang.
"Kami ingin melindungi suara partai dan caleg. Dulu 2009 akhirnya dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi," paparnya.
Menurutnya pelaksanaan coblosan ulang di Jatim berjalan lancar. Tidak ada hambatan yang berarti. "Di Jatim tidak ada masalah. Tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi," katanya.