REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menegaskan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar akan membahas perolehan suara Golkar yang tidak memenuhi target dan bahkan tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon presiden.
"Partai Golkar menargetkan 30 persen suara pada pemilu legislatif 2014, tapi realisasinya hanya sekitar 14,5 persen," kata Akbar Tandjung di Jakarta, Ahad (13/4).
Akbar menjelaskan, pada Rapimnas yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada pekan keempat April, forum rapat akan mempertanyakan, penyebab turunnya perolehan suara Partai Golkar.
Namun, Rapimnas tidak akan mengevaluasi calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, yang sudah dideklarasikan sejak 2012.
Akbar menjelaskan, penurunan suara Partai Golkar kemungkinan karena Partai Golkar tidak optimal menjalankan fungsi-fungsi sosial-politiknya sebagai partai politik.
Sebagai partai politik, kata dia, Partai Golkar harus menjalankan fungsi-fungsinya dalam melakukan rekrutmen, kaderisasi, pendidikan politik, dan sebagainya.
"Karena Partai Golkar sudah mengusung calon presiden sejak 2012, sehingga tidak fokus lagi menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik," katanya.
Menurut Akbar, kunjungan Aburizal dan elite Partai Golkar ke daerah lebih banyak sosialisasikan Abrurizal sebagai calon presiden daripada sosialisasi program partai," katanya.
Karena itu, kata dia, rakyat tidak mengetahui program-program Partai Golkar sehingga pada pemilu legislatif 2014, tidak memilih Partai Golkar.
Akbar menambahkan, pada Rapimnas mendatang, dia akan mengusulkan agar Partai Golkar menguatkan institusi partai dan lebih banyak menjalankan fungsi-fungsi Partai.