Home >> >>
Pemilu Ulang di Kota Tangerang Sepi Peminat
Ahad , 13 Apr 2014, 15:27 WIB
Republika/Musiron
Warga melakukan cap jempol usai menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan calon anggota legislatif Pemilu 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, TANEGRANG -- Antusias masyarakat Kota Tangerang, Banten, untuk mengikuti pencoblosan ulang setelah Pemilu legislatif pada 9 April lalu, sangat minim. "Antusiasnya sangat minim untuk ikut pencoblosan ulang. Beda saat tanggal 9 April lalu," kata ketua KPPS TPS 59 Tanah Tinggi, Khairul di Tangerang, Ahad (13/4).

Ia mengatakan, minimnya antusias karena hingga pukul 11 siang, kurang dari 100 orang yang memberikan hak suaranya ke TPS.
Padahal, saat pencoblosan 9 April, warga sudah banyak yang datang sejak pagi. Bahkan, dari total 426 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdata, hampir setengahnya memberikan hak suaranya.

Meskipun, KPSS sudah menyampaikan kepada warga untuk kembali memberikan hak suranya sebab ada masalah tertukarnya surat suara. Sementara itu, saat pencoblosan hari ini, di TPS 59 Tanah Tinggi, warga memberikan hak suaranya untuk Caleg DPRD Provinsi Banten. Sedangkan untuk pencoblosan Caleg DPRD Kota Tangerang, DPR RI dan DPD RI, warga sudah mencoblos pada 9 April lalu.

Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi, mengatakan, terdapat 66 Tempat Pemungutan Suaran (TPS) di Kota Tangerang, menggelar pencoblosan ulang. Sanusi mengatakan, 66 TPS yang menggelar pencoblosan ulang hari ini tersebar di 27 kelurahan atau 12 kecamatan.

Menurut Sanusi, surat suara yang tertukar dapilnya adalah untuk DPRD Kota Tangerang dan DPRD Provinsi Banten. Ditambahkannya, dari 3.223 TPS di Kota Tangerang hanya 1,8 persen yang tertukar surat suaranya. Sedangkan lainnya telah berjalan lancar.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar