Pengamat: 'Terlalu' Menyepelekan Rhoma Irama
Ahad , 13 Apr 2014, 16:30 WIB
Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Rhoma Irama pada pemilu legislatif tadinya banyak diragukan bisa mendongkrak suara Partai Kebangkitan Bangsa(PKB). Setelah peroleh PKB signifikan, kehadiran Rhoma diperhitungkan banyak kalangan.
Pengamat Islam Politik UIN Jakarta Nanang Tahqiq mengatakan, selama proses pemilu legislatif elektabilitas Rhoma Irama tidak menjadi sorotan media massa. Ternyata, Rhoma bisa membangkitkan PKB dari keterpurukan.
"Tidak ada satupun media massa bicara melejitnya Rhoma ini. Ini betul-betul terlalu tidak ada yang mempertimbangkan," kata Nanang saat menyampaikan pendapatnya pada diskusi Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa di Hotel Atlit Century Senayan, Jakarta Ahad (13/4).
Namun menurut Nanang, menjadi aman dan tidak aman saat kehadiran Rhoma di PKB tidak menjadi sorotan media massa. Mengapa demikian? Karena Rhoma pernah diberitakan masalah poligaminya.
"Positifnya tidak disorot tiba-tiba akan melejit menjadi capres. Kalau disorot, mungkin masalah negatifnya banyak muncul," katanya sambil tertawa.
Redaktur |
: |
Fernan Rahadi |
Reporter |
: |
c62 |