REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi parpol Islam dan nasionalis adalah keniscayaan. Keduanya menyatu untuk membuat agenda kerakyatan yang maksimal.
"Ini juga bermanfaat untuk memaksimalkan program peningkatan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi rakyat," jelas Sekjen PKB, Imam Nahrawi, saat dihubungi, Ahad (13/4).
Dia menyatakan koalisi akan dibangun berdasarkan semangat yang sama untuk bersinergi. Yang lebih dikedepankan adalah kemaslahatan membangun bangsa menjadi lebih baik. Menurutnya, koalisi ini akan semakin mempererat silaturahim dalam membangun pemerintahan yang lebih baik.
Wasekjen PAN, Kuntum Khairu Basa, menjelaskan koalisi yang diusung pihaknya harus berdasarkan semangat kebersamaan. Sikap seperti itu diwujudkan dalam pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan daya jual produk lokal di mata dunia. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan kebutuhan dalam negeri terhadap produk tersebut.
Fokus dalam bidang ekonomi merupakan keniscayaan. Koalisi harus mampu membuat perekonomian Indonesia kokoh di mata dunia. Nilai tukar rupiah misalkan, harus semakin kuat terhadap mata uang asing. Hal ini nantinya akan berdampak kepada kedaulatan bangsa Indonesia dimata dunia.
Sampai saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan sejumlah partai untuk mematangkan koalisi. "Kita tidak berhenti," jelas Kuntum. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu real count KPU untuk menjadi patokan perolehan suara PAN di DPR RI. Hal ini, jelasnya, akan sangat menentukan koalisi ke depan nanti.