REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang Nicolaus Pira Bunga, SH,M.Hum berpendapat komitmen kepemimpinan untuk mengimplementasikan janji kampanye melalui program nyata untuk menyejahterakan masyarakat telah ikut mendorong kemenangan partai politik dalam pemilu.
"Tingkat perolehan suara dan kemenangan dalam politik pemilu apakah pilkada, pemilu legislatif dan pemilu presiden, tidak terlepas dari siapa pemimpin partai dan komitmennya yang terelaborasi melalui program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat sehingga mendapat tanggapan baik pada saat pemilu seperti yang terjadi saat ini," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Rabu.
Mantan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana ini mengatakan hal tersebut terkait faktor apa saja yang ikut mendorong kemenangan PDIP baik secara nasional maupun di tingkat lokal seperti di NTT.
Dosen Fakultas Hukum Undana Kupang ini ketika dihubungi sedang berada di Flores Barat mengawasi UN itu lebih lanjut mengatakan, hal itu (komitmen kepemimpinan dan program) secara nasional telah ditunjukkan Joko Widodo (Jokowi) ketika memimpin Kota Solo sebagai Wali Kota dan awal kepemimpinan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan.
"Komitmen, karakter dan gaya kepemimpinan figur dan pimpinan partai seperti Jokowi tidak mustahil telah ikut memberi andil besar terhadap kemenangan dalam pertarungan politik, meski harus diakui hal ini (gaya kepemimpinan) bukan satu-satunya indikator unggulnya perolehan suara signifikan sebuah parpol," katanya.
Ia menyebut contoh hasil hitung cepat yang disiarkan Antaranews yang merupakan hasil dari kerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) hingga pukul 18.50 WIB (9/04/2014) menunjukkan hasil bahwa PDI Perjuangan meraih 18,56 persen, Partai Golkar 14,71 persen, Gerindra 11,58 persen, Partai Demokrat 10,03 persen, PKB 9,38 persen, PAN 7,52 persen, PKS 6,84 persen, NasDem 6,65 persen, PPP 6,63 persen, Hanura 5,55 persen, PBB 1,64 persen, dan PKPI 0,92 persen.
Sedangkan hasil hitung cepat dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang telah mencapai 88,25 persen, menunjukkan hasil bahwa Partai NasDem meraih 6,29 persen, PKB 9,12 persen, PKS 6,56 persen, PDIP 19,74 persen, Partai Golkar 14,59 persen, Gerindra 11,78 persen, Partai Demokrat 9,72 persen, PAN 7,52 persen, PPP 7,05 persen, Hanura 5,28 persen, PBB 1,38 persen, dan PKPI 0,98 persen.
Dua hasil hitungan ini menempatkan PDI Perjuangan unggul atas partai-partai lain dalam perolehan hasil pemilu legislatif, karena komitmen kepemimpinan dan keberpihakan terhadap masyarakat terutama yang masih tertinggal melalui program, figuritas dan lainnya.
Dalam konteks lokal di Nusa Tenggara Timur, kalau seperti dirilis bahwa PDI Perjuangan sementara menggungguli peserta pemilu lain juga merupakan satu kewajaran karena tidak terlepas dari siapa pemimpin partai yang sedang mengelola daerah ini dengan program yang ditawarkan dan didukung dengan visi dan misi partai yang dipimpinnya.
Ia mengatakan salah satu faktor yang memicu kemenangan PDI Perjuangan dalam pemilu legislatif 9 April 2014 adalah program pro rakyat Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM).
"Program DeMAM yang diluncurkan pada 2011 oleh pemerintahan Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang juga Ketua DPD PDIP NTT itu menjadi salah satu faktor yang memicu kemenangan PDI Perjuangan di NTT dalam pemilu legislatif tahun ini.
Dalam program "DeMAM" ini, setiap desa dalam satu wilayah kecamatan mendapat alokasi dana dari APBD NTT sebesar Rp250 juta untuk mengembangkan kegiatan usahanya.
Bahkan pada 2018 mendatang, pemerintahan Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTT itu optimistis semua desa di NTT sudah terjangkau "Anggur Merah--Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Bukan cuma itu, rekrutmen caleg yang telah memiliki pengalaman dan telah "menanam" untuk masyarakat juga menjadi salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam dunia politik seperti Pemilu.
Sehingga tidak mustahil pula jika partai berlambang banteng gemuk moncong putih dalam lingkaran itu, sementara mengungguli partai lain dalam perolehan suara pada Pemilu Legislatif.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengklaim telah memenangkan Pemilu Legislatif di enam dari 22 kabupaten/kota di provinsi kepulauan itu.
Enam daerah itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua dan Kabupaten Nagekeo.