Home >> >>
'Partai Golkar Butuh Koalisi Besar'
Rabu , 16 Apr 2014, 15:14 WIB
Fadel Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar belum memutuskan apapun soal kepastian berkoalisi dalam pemilihan umum presiden (pilpres). Akan tetapi partai beringin itu sudah 'menawarkan' dagangan politik ke partai-partai nasionalis dan Islam, untuk bergabung dalam kerjasama politik di pemerintahan mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan komunikasi aktif petínggi partai Golkar dengan petinggi partai lain, sudah dilakukan. Itu termasuk dengan Ketua Umum Golkar Abu Rizal Bakrie atau Ical yang aktif berhubungan dan bicara lewat seluler dengan 'kerabat' politiknya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita (partai Golkar) sedang berproses. Pak Ical juga sudah bicara koalisi dengan Pak Prabowo (Subianto - Ketua Umum Gerindra), dan Partai Hanura," kata Fadel, kepada Republika, Rabu (16/4). Kata dia, apapun bentuk komunikasi politik pascapileg, akan partai Golkar lakukan, untuk menjamin kerjasama membentuk pemerintahan.

Namun dijelaskan Fadel, belum ada kata mufakat dalam satu pekan terakhir penjajakan politik tersebut. Akan tetapi, dia menambahkan, partai Golkar membutuhkan kerjasama besar untuk menjamin berjalannya sistem presidensial dalam tata pemeruntahan 2014 - 2019.

Untuk itu, dikatakan dia, bentuk proposal politik serupa, juga dilemparkan partai Golkar terhadap partai-partai Islam saat ini. "Golkar, juga berusaha mengajak berkoalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terutama PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Dengan PKS ini, kita sudah dekat," ujar Fadel.

Lebih jauh, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan berujar, kebutuhan kerjasama partai Golkar dan partai-partai Islam, akan membawa koalisi antara parlemen dan kabinet semakin solid. Ditambah lagi, dengan kehadiran partai dengan idiologi seperti Demokrat dan Gerindra.

Meski tawaran koalisi partai Golkar dengan partai lain belum mengerucut pada penawaran untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) tetapi, Fadel menilai, realitas politik pascapileg partai Golkar, mengharuskan partainya itu berkoalisi untuk mengusung Ical sebagai calon presiden (capres) dari partai Golkar.

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : Bambang Noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar