Home >> >>
Suara Digelembungkan KPU Ambil Alih Penghitungan Suara
Rabu , 16 Apr 2014, 15:57 WIB
Republika/Musiron
Penghitungan Suara

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--Komisi Pemilihan Umum Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mengambil alih rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 9 April 2014 di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan Bukit Bestari.

Langkah itu diambi karena ada dugaan penggelembungan suara di internal Partai Hanura untuk calon anggota DPRD Tanjungpinang dan DPRD Provinsi Kepulauan Riau, kata anggota KPU Tanjungpinang Zulkifli Riawan yang dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
"Benar, saat ini saya sedang memimpin rapat rekapitulasi suara di PPK Bukit Bestari," katanya.

Proses rekapitulasi suara di PPK Bukit Bestari Tanjungpinang mulai digelar sejak Senin (14/4), namun akibat ada dugaan penggelembungan suara dilakukan oleh oknum di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tanjung Ayun Sakti kepada salah satu caleg DPRD Tanjungpinang dari Partai Hanura, rekapitulasi suara di PPK tertunda beberapa kali.

Bahkan, tiga dari lima anggota PPK Bukit Bestari dilarikan ke rumah sakit akibat pingsan dan jatuh sakit diduga akibat kuatnya tekanan dari sejumlah pihak untuk memplenokan rekapitulasi suara yg diduga bermasalah itu.

Caleg DPRD Tanjungpinang dari Partai Hanura, Reni mengatakan perolehan suaranya sekitar 300 suara hilang dan berpindah ke caleg Partai Hanura nomor urut 1 dan itu dirubah ditingkat PPS, selain suara dirinya, suara caleg lain bahkan suara Partai Hanura juga berpindah ke caleg nomor urut 1 itu.

"Saya sudah laporkan ke Panwaslu dengan melampirkan bukti formulis C1 di KPPS dan formulir D1 ditingkat PPS," ujar Reni.

Reni mengaku dirugikan karena dirinya yang sudah diprediksi untuk kembali menjabat sebagai anggota DPRD Tanjungpinang terancam gagal akibat suaranya "tersedot" ke caleg nomor 1 itu.

Selain Reni, Caleg Hanura untuk DPRD Kepri, Rudy Chua juga merasa dirugikan karena suaranya juga hilang sebanyak 400 sampai 500 suara. Suara Rudy disinyalir juga berpindah ke caleg nomor urut satu di tingkat DPRD Kepri selain suara partai yang hilang.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar