REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra ikut menyoroti kecerobohan pembuat Ujian Nasional (UN) 2014 yang memuat soal Jokowi di mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Inggris. Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon mengatakan, sangat prihatin bagaimana ada soal yang diujikan untuk siswa SMA sederajat memuat profil calon presiden.
"Soal ujian siswa jangan dikotori hal praktis jangka pendek. Itu menjijikkan, cara kampungan yang tidak perlu dilakukan, baik dilakukan oleh yang bersangkutan atau timnya," kata Fadli di kantor DPP Gerindra, Rabu (15/4).
Dia heran, bagaimana mungkin pembuat soal memprofilkan Jokowi sebagai seorang yang jujur. Padahal, dalam kenyataannya antara perbuatan dan tindakan tidak saling sejalan. Lebih baik, kata dia, soal itu memuat profil Sukarno-Hatta atau tokoh pahlawan nasional, yang sudah jelas kontribusinya untuk bangsa ini.
Karena itu, ia mendesak perlu dibentuk tim investigasi guna mengusut secara tuntas masalah tersebut. "Itu bentuk kampanye terselubung, perlu diperiksa orang yang membuat soal. Dilakukan investigasi agar ketemu siapa yang membuat soal itu," saran Fadli.
Dia menyebut, harus ada yang bertanggung jawab terkait skandal pembuatan soal UN yang tidak mendidik itu. Pasalnya, kalau hal itu dibiarkan maka bisa saja berpotensi terulang ke depannya.
"Ini skanddal besar di Amerika atau Inggris, menteri pendidikan itu bisa mundur. Kalau diinvestigasi pasti akan ketahuan, siapa yang menyisipkan."