Home >> >>
PDIP Umumkan Cawapres Usai Pengumuman KPU
Kamis , 17 Apr 2014, 14:34 WIB
Republika/ Yasin Habibi
Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan akan mengumumkan nama calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo setelah mengetahui hasil suara resmi Pemilu Legislatif 2014 dari KPU.

"Perolehan suara dari hasil hitung cepat baru hasil sementara untuk memetakan posisi parpol, tapi hasil resminya akan diumumkan KPU," kata mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Pramono Anung Wibowo di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta,  Kamis (17/4).

Menurut Pramono, berdasarkan hasil hitung cepat perolehan suara PDI Perjuangan sekitar 18,90 persen, tapi hasil suara resmi dari KPU,  apakah sama dengan hasil hitung cepat atau bisa mencapai angka 20 persen.

Karena itu, kata dia, DPP PDI Perjuangan menunggu kepastian suara resmi dari KPU lebih dulu. "Karena ini, akan sangat menentukan pengusungan pasangan capres dan cawapres dari PDI Perjuangan," katanya.

Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan, di internal DPP PDI Perjuangan sudah didiskusikan beberapa nama yang masuk dalam daftar bakal cawapres untuk mendampingi Jokowi. Hanya, keputusan final tetap pada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan capres PDI Perjuangan Joko Widodo.

Soal siapa figur yang akan mendampingi Jokowi, kata dia, segera ada gambaran setelah KPU mengumumkan hasil resmi perolehan suara.

"Saat ini PDI Perjuangan tersus membangun komunikasi intensif dengan partai politik lain maupun figur dalam daftar bakal cawapres Jokowi, baik oleh struktural PDI Perjuangan, Pak Jokowi maupun yang lainnya," katanya.

Pramono menegaskan PDI Perjuangan akan mengumumkan nama cawapres untuk Jokowi pada saat yang tepat. PDI Perjuangan, kata dia, belajar banyak dari pengalaman pada tahun 2004 dan 2009, di mana dua kali gagal memenangkan pemilu presiden.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar