Penyandang difable antusias memantau perhitungan suara pemilu legislatif di TPS 58 di Dinas Sosial Budi Bhakti, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (9/4). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan perdebatan capres seharusnya masuk dalam tataran kontens dan visi-misi. Bukan lagi pola komunikasi politik.
"Gaya komunikasi ala Jokowi yang menyambangi rakyat, jabat tangan kemudian foto-foto bukan lagi saatnya, tapi penyampaian visi-misi," ujar Hendri Satrio di Jakarta, Kamis (17/4).
Menurut dia, capres yang memang sudah ditetapkan oleh partai sebaiknya menyampaikan visi dan misi dalam setiap kesempatan. Agar rakyat mengetahui apa yang dilakukannya saat terpilih.
"Sah-sah saja capres itu bergerak sendiri-sendiri, seperti Prabowo Subianto yang kalem, itu agar menunjukkan ahli strategi. Komunikasi PDIP itu lebih bagus karena Jokowi sering bersama dengan komponen partai," kata dia.