REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII) Prof DR KH Abdullah Syam MSC mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menentukan pilihan mengenai siapa calon presiden yang akan didukungnya. Bahkan, kemungkinan besar nantinya organisasinya hanya memberikan kriteria setelah tahu platform yang akan menjadi program dari para calon tersebut.
''Kami jelas akan punya sikap soal calon presiden (capres). Sampai kini memang belum menentukannya. Namun nantinya LDII akan memberikan kriterianya saja,'' kata Ilyam Syam, di Jakarta.
Menurut dia, yang pasti para calon presiden nantnya haruslah amanah. Selain itu mereka harus mengubah banyak paradigma di dalam pengelolaan negara yang selama ini telah dilakukan. Salah satu hal diantaranya adalah mengenai sikap para calon tersebut atas sebuah paradigma bahwa negara ini adalah negara maritim.
Ilyas menegaskan, siapa pun calon presiden yang terpilih, dia pasti akan dituntt sebuah kenyataan bahwa mengelola Indonesia yang begitu luas dan begitu banyak mempunyai pulau, tentu bukan hal yang mudah. Apalagi kenyataan hari ini kekayaan negeri ini sudah begitu terkuras sehingga mau tidak mau harus 'menoleh' ke laut bila bangsa ini masih ingin bertahan.
''Sebentar lagi minyak bumi akan habis. Sepuluh tahun ke depan kita akan punya persoalan energi. Nah, ini bagaimana presiden bisa mengantisipasi munculnya masalah itu. Belum lagi soal kesenjangan kaya dan miskin yang kini semakin lebar. Untuk itu kami sadar bahwa presiden mendatang adalah orang yang berkualitas, baik akhlak maupun pribadinya,'' ujarnya lagi.
Selain itu, lanjut Ilyas, presiden mendatang juga harus peduli pada pengembangan sistem ekonomi perbankan syariah yang kini maju sangat pesat. Sebagai negeri yang punya basis umat Islam yang sangat besar maka sistem perbankan ini tak boleh disepelekan. Sebab, pada kenyataanya pihak di luar umat Islam pun menyambut gembira adanya sistem perbankan yang bisa keluar dari mahzab ekonomi yang berbasis riba.
''Dalam sejumlah pertemuan antar umat beragama, ada seorang pemimpin umat beragama dari non muslim menyatakan salut atas sistem ekonomi perbankan syariah. Mereka mengatakan umat Islam kini sudah bisa keluar dari cengkeraman ekonomi yang serba riba. Dan umat non Islam pun, terutama umat yang masih dalam rumpun agama samawi, harus menyambutnya sebab semua agama yang ada dalam rumpun agama ini, sudah semenjak dahulu mengharamkan atau menolak riba. Untuk itu kami ingin presiden mendatang memberi perhatian penuh atas soal bank syariah ini,'' kata Ilyas.