Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melambaikan tangan usai memantau penghitungan cepat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) mendesak Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar membeberkan penyebab kegagalan Partai Golkar meraih target suara di pemilu legislatif 2014. Forum Rapat Pimpinan Khusus (rapimnasus) awal Mei mendatang bisa menjadi momentum evaluasi. "Kami meminta partai konsolidasi dan menyampaikan terbuka penyebab kegagalan ini," kata Ketua Umum DPP AMPG, Yorrys Raweyai kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/4).
Yorrys mengatakan AMPG merasa berkepentingan dengan kinerja pileg BKPP. Pasalnya AMPG adalah ormas sayap Golkar yang secara konstitusional berperan melakukan estafet kepemimpinan. Tanpa ada evaluasi, Yorrys khawatir suara Golkar akan terus terpuruk. "Fakta hari ini (suara Golkar) lewat quick count sangat mengecewakan," ujarnya.
Yorrys membantah desakan AMPG membuat evaluasi kinerja bertujuan mengevaluasi pencapresan Ical. Menurutnya DPP Partai Golkar mesti secepatnya mengevaluasi kinerja BKPP. Sebab kegagalan mencapai target suara di pileg bisa memunculkan gejolak di internal partai. "Kita tidak bicara pencapresan. Kita bicara soal pileg yang dalam sejarah pasca reformasi ini penurunan yang drastis dan mengecewakan," ujarnya.
Wakil Ketua AMPG, Tantowi Yahya menyatakan BKPP menargetkan suara 25 sampai 26 persen di pileg 2014. Menurutnya kegagalan mencapai target perlu mendapat respon serius dari DPP Partai Golkar. "Evaluasi kinerja merupakan kewajaran dalam rangka mengurangi kekurangan dan kelemahan sistem dan strategi yang selama ini dijalankan," katanya.
DPP Golkar harusnya belajar banyak dari kegagalan memenangkan sejumlah Pilkada di Pileg 2014. Namun lantaran tidak pernah ada evaluasi, maka kekalahan demi kekahalan akan terus dialami Partai Golkar. "Keengganan mengevaluasi sejumlah kekalahan berdampak negatif bagi pencapaian target di pilpres," ujar Tantowi.
Rapimnasus Partai Golkar sedianya akan diselenggarakan pada 5 Mei 2014. Tantowi menyatakan dua agenda utama yang sudah ditetapkan adalah penetapan cawapres Golkar dan evaluasi kegagalan mencapai target suara. "Sementara belum ada agenda evaluasi pencapresan," ujar Tantowi.