Home >> >>
Kalah Pileg, Caleg di Papua Kerahkan Massa Duduki Kantor Distrik
Ahad , 20 Apr 2014, 06:27 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Poster caleg partai politik telah tersobek dikawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Calon anggota legislatif (caleg) di Kabupaten Nabire, Papua, yang kalah pada Pemilu, 9 April lalu, mengerahkan massa untuk menduduki kantor distrik atau setingkat kecamatan di wilayah setempat. Salah seorang warga Kelurahan Bumi Wonoreja, Distrik Nabire, Valentine Wayar kepada Antara di Jayapura melalui telepon seluler, Ahad (20/4) mengatakan massa yang dikerahkan oleh caleg kalah juga menduduki kantor kelurahan.

Sebagian massa caleg kalah itu di antaranya mengancam akan membakar kantor distrik dan kelurahan jika caleg yang dijadokannya tidak menang. "Sebagian besar massa caleg kalah fokus menduduki Kantor Distrik Nabire karena baru rekap suara tingkat distrik pada Sabtu (19/4). Mereka memenuhi halaman kantor distrik," ujarnya.

Kebanyakan di antara mereka (massa), kata dia, memegang senjata tajam seperti pisau dan parang pendek. Senjata tajam itu umumnya diselipkan di dalam baju. Menurut dia, dari tindakan itu, suasana Kota Nabire menjadi tegang. Warga Nabire waspada dan memutuskan tidak keluar rumah, sehingga aktivitas Kota Nabire lengang tidak seperti biasanya.

Sementara itu, Micky, ketua Panwas Nabire kepada Antara di Jayapura melalui telepon seluler mengatakan, massa caleg kalah juga memadati tempat pemungutan suara. Sebagian dari mereka berencana mengancam ketua KPPS dan petugas TPS. "Bahkan rumah ketua KPU Nabire juga direncanakan dibakar. Tempat-tempat umum juga ditempati massa caleg kalah," ujarnya.

Meski demikian, katanya, aparat kepolisian bersenjata lengkap sudah menyebar di sejumlah tempat yang diduduki massa. Baracuda juga terparkir di mana-mana guna mengantisipasi kericuan.

Dia menambahkan, meski demikian tidak mengganggu rekapitulasi suara yang berlangsung di tingkat distrik. Proses rekapitulasi suara berjalan lancar dan aman.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar