REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, meragukan realisasi Koalisi Indonesia Raya yang digagas Amien Rais.
"Pasalnya, hingga saat ini, partai-partai politik (parpol) Islam dan berbasis massa Islam tidak mau bergabung dengan koalisi itu," kata Ikrar, Ahad (20/4) malam.
Ikrar mencontohkan posisi sejumlah parpol Islam yang lebih memilih berkoalisi dengan parpol nasionalis. Seperti, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) yang menggulirkan ide koalisi Indonesia Raya, lanjut dia, justru sedang mendekat ke Partai Golongan Karya (Golkar).
Pendapat senada diungkapkan peneliti The Habibie Centre (THC), Bawono, perihal semakin kecilnya peluang partai-partai politik (parpol) Islam untuk berkoalisi membentuk poros baru.
"Kisruh internal PPP dan langkah mereka untuk merapat ke partai Gerindra dan Prabowo semakin mengecilkan peluang terbentuknya poros baru," kata Bawono