Home >> >>
Caleg Nasdem Diusir Pleno KPU Kota Jambi
Senin , 21 Apr 2014, 12:45 WIB
republika/musiron
Penghitungan suara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Seorang caleg partai Nasdem Jambi terpaksa diusir petugas keamanan karena tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan rapat pleno KPU Kota Jambi yang berlangsung di sebuah hotel.

Pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kota Jambi pada Pemilu DPR, DPD dan DPRD tahun 2014, digelar di hotel Golden Harvest Jambi, Senin (21/4).

Saat berlangsungnya kegiatan rapat pleno itu, seorang caleg Nasdem diusir petugas keamanan karena sudah ada saksi dari partainya yang hadir di dalam rapat tersebut.
Dalam acara itu sempat terjadi kericuhan saat Jabanti Simbolon caleg Nasdem Jambi, yang memaksa masuk ke ruang pleno.

Jabanti diketahui merupakan caleg Partai Nasional Demokrat (NasDem) dapil Kabupaten Muarojambi, namun anaknya adalah caleg dari Kota yang merasa dirugikan karena diduga ada kecurangan. "Bapak tidak bisa masuk, karena di dalam ruang pleno sudah ada perwakilan dari Partai NasDem," kata seorang petugas penerima tamu kepada Jabanti.

Meski telah diberikan penjelasan, Jabanti tetap ngotot untuk masuk ke ruang pleno dan akhirnya dia diusir oleh petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk. Kepada sejumlah wartawan, Jabanti mengatakan ia merupakan orangtua dari Dewi Christina Simbolon, caleg DPRD Provinsi Jambi dari Partai NasDem nomor urut 6.

Jabanti mengatakan, kedatangannya ke lokasi pleno KPU Kota Jambi adalah untuk memprotes hasil pemungutan suara, dimana anaknya telah dicurangi. "Kami keberatan dengan data pemilih dan kami menduga ada penggelembungan suara dimana suara anak saya banyak dikurangi," katanya sambil meninggalkan ruangan pertemuan itu.

Redaktur : Joko Sadewo
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar