Suasana rekapitulasi surat suara Pileg di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (16/4). ( Republika/ Yasin Habibi)
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kriminolog dari Universitas Islam Riau (UIR) Syahrul Akmal Latif mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi maraknya peristiwa kejahatan konvensional seperti perampokan, pencurian dan pembunuhan pascapelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 2014.
"Hal itu karena berbagaia faktor yang salah satunya adalah terbukanya ruang gerak bagi para pelaku kejahatan di Riau dan Pekanbaru khususnya," kata Akmal kepada Antara di Pekanbaru, Senin siang.
Ia menjelaskan, kecenderungan yang terjadi selama pasca penyelenggaraan pesta demokrasi, adalah peningkatan jumlah atau angka kejahatan konvesional tersebut.
Pelakunya menurut dia bisa dari berbagai kalangan, bisa jadi para penjahat profesional, maupun pemula.
Menurut dia, untuk mengantisipasi tindak kejahatan ini, dibutuhkan peranan semua pihak dan tidak bisa hanya dibebankan pada aparat penegak hukum.
"Saya mengingatkan hal ini karena beberapa kasus kejahatan telah terjadi setelah pelaksanaan pemilihan umum 9 April lalu," katanya.
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru sebelumnya telah menyatakan kewaspadaan atas potensi terjadinya aksi-aksi kejahatan yang diperkirakan akan marak saat anggota tengah fokus pada pengamanan Pemilihan Umum Legislatif 2014.
"Beberapa kejadian kejahatan telah berlangsung dalam dua hari ini. Kemungkinan mereka (kawanan penjahat) telah membaca situasi bahwa kepolisian sedang fokus mengamankan pemilu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria.
Seperti kasus percobaan pencurian dua toko emas di Pasar Cik Puan Pekanbaru, menurut dia, bisa jadi pelakunya telah mengetahui bahwa tidak ada anggota kepolisian melakukan patroli secara rutin di sekitar pasar.
Kemudian kejahatan perampokan toko emas di Jalan Jenderal Sudirman pada saat kepolisian tengah sibuk mengamankan jalannya rapat rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (20/4).
Selanjutnya, pada Senin dini hari tadi, kawanan penjahat membobol dua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang berada di dalam toko perbelanjaan Alfamart serta membawa kabur uang tunai senilai ratusan juta rupiah.