Home >> >>
Asal Nurut, Pemberhentian Sementara Suryadharma Ali bisa Dicabut
Selasa , 22 Apr 2014, 00:32 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengukuhkan pemberhentian sementara Suryadharma Ali (SDA) sebagai ketua umum PPP. Pengukuhan itu akan dibahas dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) Rabu 23 April 2014.

Hal itu disampaikan, Ketua DPW PPP Banten Mardiono saat dihubungi Republika, Senin (21/4). Menurut Mardiono, pemberhentian sementara SDA itu akan dicabut, mana kala SDA mau mematuhi AD/ART Partai yang sudah disepakati saat Mukernas di Bandung. "Syaratnya kembali kepada aturan yang sudah disepakati dalam AD/ART partai," katanya.

Menurut Mardiono, AD/ART itu sudah mengatur siapa saja kelak yang akan dicalonkan sebagai presiden dan wakil calon presiden. Mukernas di Bandung juga membahas partai mana saja yang nantinya akan didukung PPP, jika suara PPP tidak bisa mengusung calon dan wakilnya sendiri.

Jadi, lanjut Mardiono, buka serta merta kader PPP tidak setuju dengan keputusan SDA berkoalisi dengan Partai Gerindra atau partai lainnya. "Tetapi dukungan itu semua harus ada aturannya yang dibahas di Mukernas. Jadi, kalau membatalkan apa yang diputuskan di mukernas harus mengadakan mukernas lagi," katanya.

Ia mengatakan, agenda Mukernas yang akan dilaksanakan Rabu 23 April, pertama akan megevaluasi hasil pileg 2014. Selain itu, mengukuhkan pemberhentian sementara SDA dan membahas konflik internal partai.

Sabtu 19 April 2014, Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi dan Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy memimpin jalannya Rapimnas. Dalam rapimnas itu diputuskan bahwa kewenangan SDA diberhentikan sementara dan digantikan sementara oleh Emron Pangkapi. 

 Awal mula Konflik di PPP setelah SDA menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tindakan itu dinilai sebagian kader partai tidak sesuai AD/ART PPP yang sudah dibawah di Mukernas.

Sebanyak 26 perwakilan DPW PPP langsung menggelar rapat di Bogor untuk membahas sanksi apa yang pantas diterima SDA. Namun, SDA langsung memecat beberapa kader PPP, seperti di antaranya Wakil Ketua Umum Suharso Manoarfa, empat ketua DPW, dan Sekjen Romahurmuziy.

Belum selesai kisruh pemecatan, SDA mengumumkan dukungan terhadap pencapresan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Jumat lalu (18/4).

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Ali Yusuf
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar