Home >> >>
Polri Siapkan Pengamanan untuk Capres-Cawapres
Selasa , 22 Apr 2014, 15:21 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas berusaha menghalau sejumlah pengunjuk rasa pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di Polres Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri telah menyiapkan satuan petugas untuk menjaga keamanan capres dan dan cawapres yang akan maju dalam pipres, 9 Juli mendatang.

"Seluruh personil kami saat ini sedang fokus pelaksanaan pengamanan pileg mulai dari tempat pemungutan suara hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah di seluruh Indonesia," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di Bekasi, Selasa (22/4).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menambahkan, satuan petugas pengamanan akan melekat kepada setiap calon yang telah ditetapkan KPU.

"Tapi, sejak jauh-jauh hari, kami telah melakukan langkah-langkah pengamanan kepada orang-orang yang dinyatakan partainya sebagai capres dan ada pengamanan proaktif dari kami," kata Boy.

Menurutnya, pengamanan proaktif itu yakni pengamanan kegiatan setiap calon di tempat umum sesuai dengan agenda yang ditetapkan KPU.

Sementara, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, pengamanan penyelenggaran pilpres dilakukan dengan menambah anggota. Termasuk pencegahan kasus kecurangan dalam pemilu.

"Pengamanan pilpres kami laksanakan dari pengamanan pileg yang telah dievaluasi. Jika ada kekurangan akan kami perbaiki. Tapi, kami tetap mengutamakan keamanan penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu," kata Ronny.

Data tindak pidana pileg yang ditangani Polri hingga Senin (21/4) berjumlah 202 kasus. Dengan jumlah tersangka sebanyak 244 orang.

Sebanyak 132 kasus tindak pidana pemilu masih dalam proses penyidikan. Sebanyak 12 kasus telah naik tahap I, 38 kasus naik tahap II, dan 19 kasus telah SP3.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar