REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia optimistis akan lolos "parliamentary threshold" (PT) karena memperkirakan akan meraih suara hingga 3,7 persen dalam pemilihan legislatif.
"Kami tetap optimis bisa lolos PT. Kami perkirakan akan mendapatkan 30 kursi di DPR," kata Direktur Eksekutif Tim Tabulasi PKP Indonesia Horas Sihombing di Jakarta, Selasa.
Horas mengatakan hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga tidak bisa dipercaya. Sebab, metodologi dan sampel yang diambil tidak dijelaskan kepada publik.
"Hitung cepat itu sudah basi. Bagaimana mungkin sampel di 2.000 tempat pemungutan suara bisa dianggap mewakili, padahal jumlah TPS ada 567.000 lebih. Tidak disebutkan sampel diambil di TPS mana saja. Metodologi yang diambil berbeda kok hasilnya bisa hampir sama?" tuturnya.
Horas mengatakan optimisme PKP Indonesia terhadap perolehan suara berdasarkan tabulasi internal yang dilakukan terhadap penghitungan suara di kabupaten-kota. Menurut dia, penghitungan suara di tingkat kabupaten-kota sudah dilakukan dan perolehan suara PKP Indonesia cukup signifikan.
Ditanya mengenai langkah PKP Indonesia menghadapi pemilihan presiden, Horas mengatakan Ketua Umum Sutiyoso mengarahkan untuk fokus mencapai PT terlebih dahulu.
"Kalau PT sudah tercapai maka baru PKP Indonesia memikirkan koalisi dan siapa calon presiden yang akan diusung. Karena itu, kita tunggu hasil riil penghitungan suara," ujarnya.
Berdasarkan hasil tabulasi internal PKP Indonesia, secara nasional memperoleh kenaikan 400 persen untuk perolehan kursi di DPRD kabupaten-kota dan provinsi dibanding hasil pemilihan legislatif 2009.
Perolehan suara di DPRD DKI Jakarta misalnya, yang diperkirakan oleh hasil hitung cepat hanya 0,7 persen, ternyata bisa mencapai dua persen dengan perkiraan enam kursi.
PKP Indonesia juga mengklaim mendapat suara signifikan di beberapa provinsi dengan berada di peringkat tiga atau empat.